SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Toni Harmanto meminta perguruan silat membongkar secara mandiri tugu perguruan yang tersebar di banyak lokasi di Jatim.
Pasalnya, keberadaan tugu tersebut dinilai sebagai pemicu konflik antar perguruan silat.
Jenderal bintang dua itu menyebut, imbauan itu sudah dikeluarkan sebulan lalu.
Dari sekitar 4.000 tugu di Jatim, masih puluhan yang sudah dibongkar secara sukarela. Dia mengingatkan kepada seluruh perguruan pencak silat di Jatim untuk tetap menjaga komitmen dalam menjaga keamanan dan keteriban.
"Tidak sedikit korban jiwa dan luka-luka dan bahkan materi saat ada adu fisik antar anggota perguruan silat," ujar Toni, Kamis (20/7/2023).
Menurut Toni, mengikuti pencak silat seharusnya bisa menjadi pendidik untuk lebih mandiri, lebih percaya diri di publik dan terus berkontribusi bagi masyarakat dan diri sendiri.
Jadi bukan malah membuat onar di lingkungan masyarakat.
Pihaknya bakal melakukan penegakan hukum bila perguruan pencak silat itu masih melakukan keonaran.
"Kami akan tegas kepada mereka yang membuat keributan, baik di jalan, di lingkungan masyarakat atau di manapun," katanya.
Dia mengungkapkan, pada tahun 2023 ini, kerusuhan yang disebabkan oknum perguruan silat sudah mengalami penurunan hingga 70 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Ini kita lakukan dengan langkah langkah yang terus berkesinambungan termasuk dengan kegiatan operasi mandiri dan Polda memback up Polres yang ada di jajaran,” imbuhnya.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah (PW) Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Jatim mendukung pembongkaran tugu perguruan pencak silat tersebut.
Dukungan itu diwujudkan dalam surat nomor 0855/PW-III/A-1/A-I/VII/2023 perihal Pernyataan Dukungan dan Instruksi.
Surat yang ditujukan kepada Pimpinan Cabang (PC) PSNU Pagar Nusa se Jatim itu ditandatangani oleh Ketua PW PSNU Pagar Nusa Jatim H Abdul Muchid dan Sekretaris PW PSNU Pagar Nusa Jatim H Sholahuddin Fathurrohman.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait