Band The 1975 akan Manggung di Indonesia, PBNU Minta Musisi Asing Hormati Hukum Negara Tolak LGBT

Widya Michella/Rivo
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrurrozi, yang akrab disapa Gus Fahrur, mengimbau kepada para musisi asing untuk menghormati hukum negara yang menolak keras Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT). Foto: nu.or.id

JAKARTA, iNews.id - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrurrozi, yang akrab disapa Gus Fahrur, mengimbau kepada para musisi asing untuk menghormati hukum negara yang menolak keras Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT). 

Imbauan ini datang sebagai tanggapan atas aksi Matty Healy, pentolan grup band The 1975, yang mencium sesama jenis dalam panggung konser di Malaysia beberapa waktu lalu sebagai bagian dari promosi LGBT.

Gus Fahrur meminta para musisi asing untuk menghormati aturan dan budaya masyarakat di negara yang akan mereka kunjungi. Dia menyatakan bahwa saling menghargai dan mengikuti aturan negara dan budaya setempat adalah hal yang patut dilakukan.

"Kita mengimbau agar para seniman dan pekerja hiburan dunia menghormati hukum, aturan, dan budaya masyarakat yang menolak keras LGBT. Kita seharusnya saling menghargai dan menghormati aturan negara dan budaya di tempat mereka tinggal atau berkunjung," ujar Gus Fahrur pada Selasa (25/7/2023).

Menurut Gus Fahrur, grup band The 1975 bisa memberikan hiburan yang sehat dan menyenangkan tanpa melanggar norma-norma. Ia juga mengingatkan bahwa aturan hukum yang berlaku di Indonesia juga menolak keras LGBT, sama seperti di Malaysia.

"Mari berikan hiburan yang sehat dan menyenangkan tanpa melanggar norma agama dan aturan yang diyakini oleh masyarakat setempat. Seperti pepatah, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung," lanjutnya.

Gus Fahrur juga menyatakan bahwa semua agama di Indonesia dengan jelas melarang perilaku LGBT karena dianggap sebagai penyimpangan dari orientasi seksual.

"Semua agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia melarang LGBT dan menganggapnya sebagai penyimpangan orientasi seksual yang harus dicegah dan diobati," jelasnya.

Sebagai informasi, grup band The 1975 seharusnya tampil di Indonesia pada Minggu (23/7/2023) di acara We The Fest (WTF) 2023. Namun, pihak promotor telah mengganti penampilan mereka dengan band kenamaan Indonesia, Sheila on 7.

Di Malaysia, Kepolisian PDRM telah menerima tiga laporan dari masyarakat terkait aksi Matty Healy di panggung festival musik Good Vibes Festival (GVF) yang mempromosikan LGBT. Sebagai tindak lanjut, pemerintah Malaysia membatalkan GVF dan melarang The 1975 untuk tampil di negara tersebut.

Meskipun Matty Healy dan anggota The 1975 telah meninggalkan Malaysia pada malam 22 Juli 2023, ketika mereka diusir dari GVF, penyelidikan terhadap laporan tersebut masih berlanjut. PDRM bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital untuk menghubungi pihak-pihak terkait dan yang terlibat dalam insiden tersebut untuk membantu proses penyelidikan.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network