Mirip di Papua, Pemkot Surabaya Tanam Sagu hingga Ketela Pengganti Padi, Ini Motifnya

Arif Ardliyanto
Pemkot Surabaya Tanam 9 Bahan Pangan Pengganti Padi untuk mengantisipasi el Nino. Foto iNewsSurabaya/ist

Nah, untuk mencegah adanya kenaikan harga barang, Wali Kota Eri Cahyadi menyatakan, bahwa Pemkot Surabaya menjalin kerjasama dengan sejumlah daerah penghasil bahan pokok. Kerjasama dilakukan untuk mendapatkan langsung bahan pokok dengan harga dari produsen.

"Untuk mencegah adanya kenaikan barang, maka kita melakukan kerjasama dengan daerah-daerah penghasil, seperti telur dengan Blitar, bawang putih dan merah dengan Nganjuk. Itu sudah kita lakukan," jelasnya.

Menurutnya, kerjasama dengan daerah lain ini dilakukan karena Kota Surabaya bukan daerah penghasil, melainkan pemakai. Ini dilakukan supaya Surabaya bisa mendapatkan harga lebih murah tanpa melalui tengkulak atau pihak ketiga. "Karena Surabaya ini bukan penghasil, tapi pemakai. Jadi kami kerja sama dengan daerah lain," tegasnya.

Akan tetapi, Wali Kota Eri menyebut, apabila harga bahan pokok di Surabaya mengalami kenaikan karena disebabkan pupuk atau cuaca, maka pemkot tidak bisa mencegahnya. Namun, jika kenaikan harga barang itu disebabkan faktor Bahan Bakar Minyak (BBM), maka pemkot akan melakukan subsidi.

"Kalau di sini naik dikarenakan pupuk atau lainnya, kami tidak bisa lagi menahan kenaikan harga. Tapi kalau transport BBM yang naik, maka kami bisa melakukan subsidi. Tapi kalau pupuk naik dan menyebabkan harga tinggi, kami akan tetap mempertahankan harga kulaknya," pungkasnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network