SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Selama musim kemarau 2023, hutan dan lahan terbuka seluas 500 hektare di Jawa Timur (Jatim) mengalami kebakaran dengan jumlah 54 kejadian. Lahan terbuka dan hutan itu tersebar di 14 kabupaten/kota.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Gatot Soebroto mengungkapkan, kabupaten dengan titik kebakaran hutan dan lahan terbanyak ada di Ponorogo dan Bondowoso.
Masing-masing ada di 8 titik. Kemudian di Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Pasuruan.
"Kami sudah melakukan pemadaman kebakaran lahan hutan berupa gepyok," katanya, Jumat (18/8/2023).
Dia menambahkan, penanganan kebakaran hutan dan lahan sebenarnya ranah dinas kehutanan. Namun, dalam hal ini BPBD Jatim hanya membantu dinas kehutanan dan relawan hutan.
"BPBD hadir memberi dukungan bantuan melakukan pemadaman api menggunakan gepyok. Karena titik kejadian di ketinggian yang pasti tidak bisa digunakan semprotan air," imbuhnya.
Mantan Kabiro Kesra Jatim ini mengatakan, BPBD Jatim telah meminta bantuan kepada BNPB untuk dilakukan water boombing di lahan hutan yang terbakar di Jatim.
Pihaknya juga mengajukan permohonan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengantisipasi dampak kekurangan air di semua wilayah di Jatim.
"Sejauh ini ada 17 wilayah yang mengeluarkan SK waspada kekeringan," terangnya.
Gatot menandaskan, puncak kekeringan panjang diprediksi akan terjadi pada Oktober mendatang. Untuk itu, pihaknya mengimbau pada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.
"Masyarakat yang membuka lahan juga dilarang melakukukan pembakaran lahan," katanya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait