Di sisi lain, Cak Fauzi menilai apa yang ditorehkan Alvin mampu menjawab asumsi negatif terhadap talenta-talenta di Madura. Menurut Cak Fauzi, keberhasilan Alvin lolos seleksi tahap pertama layaknya oase. “Alvin ini bak permata di tengah minimnya ruang bagi talenta-talenta muda di Madura,” tutur Cak Fauzi.
Alvin, remaja 17 tahun, merupakan anak dari warga Kelurahan Kraton, Kabupaten Bangkalan. Kedua orangtua Alvin penjual Daging. Kemampuan Alvin dalam dunia sepak bola sudah tampak sejak belia.
Kemampuan Alvin dalam sepak bola semakin terasah saat ia bergabung dengan Bangkalan Soccer Academy (BSA). Tekad kuat dan perjuangan keras belajar di BSA membuahkan hasil manis. Pelajar SMAN 1 Bangkalan itu berhasil menyisihkan 207 pemain se-Jawa Timur dalam penyaringan kandidat punggawa Timnas U-17.
Cak Fauzi mengatakan, dari perjalanan hidup dan perjuangan Alvin kita bisa belaja agar jangan pernah menyerah untuk bermimpi. “Apa pun kondisi kita, jangan pernah lupa untuk bermimpi setinggi langit. Karena walaupun terjatuh, kita jatuh di atas bintang-bintang,” kata Cak Fauzi.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait