SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mengkukuhkan 3.174 mahasiswa baru sebagai Polisi Sampah atau penggerak lingkungan. Pengukuhan ini dilakukan langsung oleh Rektor Untag, Prof Mulyanto Nugroho saat penutupan Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB), Selasa (29/8).
Dari ribuan maba tersebut, 21 mahasiswa baru menjadi pioner gerakan ini. Mereka terdiri dari anggota BEM, UKM Pecinta Lingkungan dan mahasiswa baru.
"Sebagai kampus merah putih kita punya andil besar dalam menciptakan kepedulian lingkungan, melalui program mahasiswa penggerak lingkungan. Kita create anak-anak muda mahasiswa untuk turut andil dalam program ini sehingga punya kepedulian tinggi terhadap lingkungan," jelas Prof Nug sapaan akrabnya.
Program ini, lanjut Prof Nug, dicetuskan untuk menanggapi isu polusi udara yang semakin meningkat di beberapa daerah, seperti Jakarta. Akibatnya, tak sedikit masyarakat yang terkena infeksi saluran pernapasan (ISPA).
Di samping itu, gerakan ini juga bentuk komitmen Untag Surabaya yang berkelanjutan dalam menjaga lingkungan.
"Kita khawatir apa yang saat ini terjadi di Jakarta dan Surabaya polusi karbon sangat tinggi dan berdampak besar pada sistem pernapasan," urainya.
Untuk penggerak lingkungan, tambah Prof Nug, aksi nyata mahasiswa nantinya terkait disiplin pembuangan sampah, pengelolaan sampah dan controlling kebersihan.
Pada pembukaan PKKMB lalu, Untag Surabaya mengajak mahasiswa baru (maba) untuk menghitung jejak karbon. Langkah ini sebagai bentuk dalam menekan polusi udara yang semakin mengkhawatirkan.
Istilah jejak karbon sendiri merujuk pada jumlah karbon yang dihasilkan per individu dari berbagai kegiatan manusia. Contoh dari aktivitas manusia yang menimbulkan jejak karbon adalah prediksi jenis sampah plastic, sampah makanan hingga penggunaan listrik secara berlebihan. Kepedulian terhadap lingkungan harus dibangun dari hal yang terkecil.
Sejauh ini, komitmen Untag Surabaya dalam kepedulian lingkungan dibuktikan dengan beberapa penghargaan seperti peringkat 46 dalam rangking UI GreenMetric Dunia pada tahun 2016. Pada penghargaan ini Untag unggul dalam pengelolaan tinja,hidroponik dan solar cell.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait