SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Bakal calon presiden (bacapres) yang didukung Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Ganjar Pranowo, tampil dalam tayangan azan maghrib salah satu televisi. Munculnya mantan Gubernur Jawa Tengah itu kini ramai dibicarakan.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas menilai, video yang dimunculkan di tayangan azan tersebut tidak mengandung unsur politik identitas. Dirinya juga tidak mempersoalkan munculnya Ganjar di tayangan azan tersebut.
"Definisinya gimana politik identitas? Orang siapa (yang menilai politik identitas)? Sudut pandangnya dari mana? Ini kan soal sudut pandang aja," katanya saat di Surabaya, Rabu (13/9/2023).
Yaqut meminta agar kemunculan Ganjar dalam tayangan azan tidak lagi dipersoalkan. Dia kemudian mengibaratkan dirinya tampil di depan air mineral, menurut dia bukan berarti dirinya jualan air.
"Masak orang tampil, kalau saya tampil di depan air mineral misalnya, masak diidentikkan dengan saya orang jualan air? Kan enggak," terangnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja menilai, tayangan azan yang menampilkan sosok Ganjar Pranowo bukan suatu bentuk kampanye. Menurutnya, kampanye itu harus menyampaikan visi-misi dan program kerja.
Tiga kategori itu, kata Bagja merupakan bentuk kampanye yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.
"Status Ganjar belum menjadi peserta pemilu. Sebab, Ganjar belum didaftarkan menjadi calon presiden (capres) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU)," katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2023).
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait