SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI mengumpulkan ratusan Seniman di Surabaya bertema 'BISAFEST'. Mereka diberi motivasi untuk mempertahankan kesenian dan memiliki daya saing kuat serta mampu memanfaatkan digital.
Event ini diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang bermitra dengan Komisi X DPR RI, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) c.q Direktorat Event Daerah. Dalam kesempatan ini, Puti Guntur Soekarno meminta supaya Seniman mampu mengikuti perkembangan zaman.
"Saya berharap kesenian bisa menguasai dunia. Saya yakin itu bisa terjadi," kata Puti Guntur Soekarno
Anggota Komisi X DPR RI melalui daring.
Puti menuturkan, dirinya akan selalu memotivasi Seniman untuk terus berkarya. Ini dilakukan sebagai tanggung jawabnya sebagai komisi X DPR RI yang akan melakukan pengawasan secara maksimal.
Cucu Soekarno ini mencontohkan bagaimana kesenian Korea Selatan mampu menguasai dunia dengan seni maupun filmnya, begitu juga India yang menjadikan film Bollywood sebagai alat untuk menguasai dunia.
"Kita harus mampu menguasai dunia seperti mereka Korea Selatan dan India. Mereka menjadikan kesenian untuk mengenalkan negaranya, ini sesuai dengan falsafah Bung Karno yang mengembangkan politik budaya untuk mengembangkan Indonesia," ujar Puti.
Ratusan Seniman Surabaya Berkumpul Bahas Konsep Kekinian di Era Digital, Ini Pesan Cucu Bung Karno. Foto iNewsSurabaya/arif
Abdullah Syukri Fahmi Analis Kebijakan Ahli Muda Direktorat Event Daerah Kemenparekraf RI mengatakan, adanya dampak pandemi covid-19 menjadi salah satu alasan mengadakan kegiatan BISA FEST karena Seniman juga terdampak atas pandemi kemarin.
"Ini bentuk apresiasi kita kepada Seniman. Kita harus sadar potensi seni Indonesia berkembang sangat besar," katanya.
Untuk itu, lanjut Fahmi, pihaknya ingin meningkatkan kualitas seniman-seniman di Indonesia, khusus di Surabaya. Sebenarnya, jika melihat festival luar negeri event yang dibuat sangat sederhana, tetapi mereka mampu mendatangkan massa yang sangat banyak.
"Kita lihat di Thailand, festival yang dibuat hanya semprot air. Tapi yang datang sampai jutaan orang. Itu yang harus kita contoh, event sederhana tetapi orang yang datang sangat banyak," ujarnya.
Fahmi menegaskan, Seniman harus mampu membaca peluang, salah satunya dengan memanfaatkan media sosial untuk mem-branding kesenian yang dimiliki. Sebab, branding melalui digital sangat penting.
"Teman-teman Seniman harus mampu memanfaatkan medsos, tagging, dan caption untuk memasarkan kesenian yang dimiliki," ungkap dia.
Ratusan Seniman Surabaya Berkumpul Bahas Konsep Kekinian di Era Digital, Ini Pesan Cucu Bung Karno. Foto iNewsSurabaya/arif
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan
Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya selalu mensupport event untuk meningkatkan kualitas Seniman di Surabaya. Menurutnya, Surabaya memiliki banyak potensi kesenian.
"Pelaku seni tidak bisa dipisahkan dari industri kreatif. Kegiatan kesenian erat sekali dengan dunia usaha khususnya pariwisata," katanya.
Pemerintah Kota, lanjutnya memberikan wadah seniman dengan memberikan kesempatan untuk pentas dalam beberapa acara yang dibuat pemkot, seperti sedekah bumi atau event lainnya. Namun, ia berharap kesenian bisa dikemas secara kekinian.
"Kemas-lah kesenian ini secara kekinian. Namun jangan tinggalkan pakem yang ada. Kami yakin kesenian kita mampu bersaing di dunia," ucapnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
