MOJOKERTO, iNews.id – Kasus meninggal mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) masih ditelusuri aparat kepolisian. Visum enazah Erfando Ilham Nainggolan (20) dilakukan di RSUD Prof Dr Soekandar Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Visum rumah sakit akan dijadikan landasan menentukan penyebab meninggalnya Erfando. Saat ini, aparat kepolisian belum bisa menyimpulkan secara pasti penyebab kematian mahasiswa Ubaya yang mengikuti acara di Lereng Gunung Penanggungan, Trawas, Mojokerto.
Dokter ruang jenazah RSUD Prof Dr Soekandar, dr Agy Firstiawan W mengatakan, korban datang ke rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto dalam kondisi meninggal dunia. “Untuk kronologi, kami tidak tahu. Yang jelas kondisi korban sudah meninggal saat sampai di sini sekira jam 10-an,” ungkapnya.
dr Agy menuturkan, mahasiswa asal Bulak Banteng Madya, Kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya ditemukan tidak memiliki riwayat asma dan penyakit lain. Untuk hasil visum secara keseluruhan, pihaknya tidak akan menyampaikan kepada masyarakat, karena menjadi ranah penyidikan kepolisian.
“Kita tidak bisa melakukan dugaan apa-apa, karena saya hanya melakukan visum luar saja. Kalau itu (hasil visum luar, red) sifatnya rahasia karena itu hasil penyidikan. Kita tidak bisa membuka. Kita tidak bisa menyampaikan (dugaan penyebab korban meninggal),” papar dia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait