Doa Penyandang Disabilitas untuk Ganjar, Bikin Hati Meleleh

Lukman Hakim
Doa Penyandang Disabilitas untuk Ganjar, Bikin Hati Meleleh. Foto iNewsSurabaya/ist

Menggunakan bahasa isyarat, mereka menjawab bahwa harga cuci mobil di sana Rp35.000. Dengan semangat para penyandang disabilitas itu mencuci mobil Ganjar. Ganjar tampak tamak tersenyum bangga, mereka mereka bekerja dengan sangat baik dan rapi.

"Kamu keren, makasih ya," ucap Ganjar sambil mengacungkan dua jempolnya.

Setelah itu, Ganjar berkeliling melihat sejumlah unit usaha yang ada di tempat itu. Cukup lama Ganjar berkeliling menyapa para penyandang disabilitas yang sedang bekerja.

Setelah itu, Ganjar ngopi bersama dan mendengarkan curhatan para penyandang disabilitas yang berisi doa dan harapan padanya.

Banyak isu yang dibahas dalam obrolan tersebut. Di antaranya, harapan para penyandang disabilitas mendapatkan perhatian dari pemerintah terkait pekerjaan, akses pendidikan, pelatihan dan lainnya. Mereka juga mendoakan Ganjar agar menjadi pemimpin masa depan yang peduli pada kelompok disabilitas.

"Banyak di antara kami yang menganggur karena sulit mendapatkan pekerjaan. Banyak perusahaan yang tidak mau menerima peyandang disabilitas untuk bekerja," kata Reza Fahmi (40) penyandang disabilitas lainnya pada Ganjar.

Padahal, lanjut Reza, para penyandang disabilitas tidak beda dengan masyarakat lain. Mereka juga bisa bekerja dengan baik seperti lainnya, meski memiliki keterbatasan.

"Makanya kami senang sekali bisa bertemu pak Ganjar hari ini. Kami mengenal pak Ganjar sejak lama dan kami tahu Pak Ganjar sangat peduli pada kelompok disabilitas. Kami berharap pak Ganjar bisa jadi presiden dan bisa memperluas akses disabilitas agar bisa mandiri," pungkasnya.


Doa Penyandang Disabilitas untuk Ganjar, Bikin Hati Meleleh. Foto iNewsSurabaya/ist

Dalam kesempatan itu, Ganjar mengapresiasi kelompok disabilitas yang tergabung dalam Badan Usaha Mandiri (BUMI) Pospera yang semangat untuk hidup mandiri. Mereka bekerja dengan giat dan membuktikan bahwa mereka setara.

"Tentu saya mengapresiasi semangat teman-teman yang mau mandiri dan bekerja. Tentu mereka butuh pendampingan, maka negara harus hadir dalam hal ini," jelasnya.

Selain pendampingan, akses pendidikan lanjut Ganjar juga harus diperhatikan. Sudah saatnya, semua sekolah di Indonesia menjadi sekolah inklusi agar bisa menampung kelompok disabilitas mengenyam pendidikan.

"Banyak juga yang mengeluh sulit mendapat pekerjaan. Selain kita latih untuk mandiri seperti ini, sepertinya penting juga negara melakukan tindakan afirmatif. Pemerintah sepertinya harus memaksa pengusaha agar memberikan kuota pekerja bagi teman-teman penyandang disabilitas ini," pungkasnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network