Banyak CCTV, Polisi Kesulitan Tetapkan Tersangka Pembunuhan yang Diduga Melibatkan Anak Pejabat

Lukman Hakim
Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Teguh Setiawan. Foto iNewsSurabaya/tangkap layar

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Polrestabes Surabaya saat ini masih mendalami kasus dugaan penganiayaan terhadap Andini (29), seorang perempuan yang tewas usai dugem di salah satu tempat hiburan malam di Surabaya barat,  Rabu (4/10/2023). Sejauh ini, polisi masih belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut. 

Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Teguh Setiawan mengatakan, hingga kini pihaknya belum mengantongi bukti yang mengarah pada penganiayaan yang menyebabkan Andini tewas. Padahal, sudah 15 orang saksi yang dimintai keterangan. Polisi juga sudah mengambil rekaman closed circuit television (CCTV) di 5 lokasi berbeda. "Pacar korban sudah kami mintai keterangan. Dan tidak ada saksi yang melihat langsung korban meninggal akibat dianiaya atau tidak," katanya, Jumat (Jumat (6/10/2023).

Teguh menambahkan, pihaknya juga masih menunggu hasil outopsi dari tim dokter. Ada sejumlah organ korban yang diperiksa. Ini dilakukan untuk mengetahui apakah memang ada tindak pidana penganiayan atau tidak. Sehingga, Andini meninggal dunia. Pihakna sejauh ini masih menunggu hasil auotopsi. Di tubuh korban ditemukan lecet-lecet di tangannya. "Belum ada yang ditetapkan tersangka," imbuhnya. 

Dia menjelaskan, pihaknya masih memeriksa para saksi  secara intensif. Para saksi ini adalah orang-orang yang ada ditempat kejadian. Dari keterangan saksi, korban sempat meminum minuman keras. 
Tidak menutup kemungkinan, kata dia, saksi-saksi tersebut statusnya naik menjadi tersangka.
 
 "Nanti bisa dari alat bukti (pembuktian penganiayaan). Namun, kita masih menunggu hasil otopsi dan hasil penyidikan,” tandas Teguh.

Sebelumnya, kuasa hukum korban, Dimas Yemahura menuturkan korban diajak terduga pelaku berinisial R untuk karaoke di Blackhole KTV. Pada pukul 12.00 WIB malam, pria berinisial R yang diduga anak pejabat publik itu melakukan penganiayaan kepada Andini dengan cara ditendang dan dipukuli.

"Saksinya ada. Ada teman-teman yang di room. Penganiayaannya dari mulai di room itu mas sudah ditendang dipukul," kata Dimas saat diwawancarai wartawan di kamar jenazah RSUD dr. Soetomo.

Setelah dipukuli, saat itu terduga pelaku R membawa Ardini keluar room. Mereka berdua lantas bersitegang di sepanjang lobby Blackhole KTV dan menuju parkiran. Di parkiran ini lah diduga penganiayaan kepada Andini semakin menjadi.

"Jadi sempat terseret. Dan di tangan kanannya ada bekas ban mobil. Diduga dilindas tangan kanannya itu," beber Dimas.

Setelah melakukan penganiayaan, Andini terkapar. Entah sudah meninggal atau belum, tubuh Andini lantas digendong oleh R dan dimasukan ke bagasi mobil. Mobil pun menuju apartemen. Saat itu sejumlah security apartemen melihat bahwa Andini dikeluarkan dari bagasi mobil dan dibopong oleh R.

"Kemungkinan meninggal saat di mobil menuju ke apartemen," tegas Dimas. 

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network