Guest house ini harganya terjangkau dan memiliki fasilitas pojok baca karena peruntukannya untuk mahasiswa. Namun, masyarakat juga bisa menggunakannya.
“Jadi, tidak khusus untuk mahasiswa saja. Misalnya, ada tamu dari kampus atau dosen, bahkan masyarakat juga bisa menyewa,” ujarnya
Bangunan dengan total luas 300 meter persegi dan luas bangunan keseluruhan 500 meter persegi ini menjadi tempat strategis. “Kami beli lahan di sebelah untuk memperluas guest house ini supaya bisa menampung banyak orang,” bebernya.
Suasana Grha Sarina yang Jadi Solusi dan Bisa Mengingat Masa Perjuangan Kemerdekaan hingga Pejuang Buruh. Foto iNewsSurabaya/arif
Bambang meyakini meski banyak penginapan di sekitar, Grha Sarina memiliki nilai lebih lantaran kawasan itu ditinggali banyak dosen Untag Surabaya.
“Untuk harganya juga terjangkau dan layak dengan tarif yang diberikan, mulai Rp150 ribu dan yang paling mahal Rp250 ribu,” jelasnya. Bambang menyebut kehadiran Grha Sarina sangat didukung masyarakat sekitar karena bisa digunakan siapapun, apalagi lokasinya strategis. “Lokasinya dekat dengan kampus, tempat ibadah, Jalan Merr, RS Haji, dan lain sebagainya,” tuturnya.
Ke depan, pihaknya akan memanfaatkan aset lainnya untuk dikembangkan sebagai unit usaha lain terutama di sektor pendidikan untuk digunakan secara maksimal. “Saat ini Untag sudah punya aset untuk pendidikan, klinik, dan perbankan. Ini masih ada lahan kosong yang nanti akan dikaji peruntukannya,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait