Ziyad kemudian mencontohkan seorang ibu bernama Yuliana yang harus juga berperan menjadi ayah untuk mencari nafkah dengan berjualan bakso.
Suaminya wafat Juli 2020 lalu saat pandemi Covid-19.
“Bu Yuliana harus belajar dari awal bagaimana membuat bakso. Sebelum subuh ia sudah sibuk membuat bakso dan kemudian menjualnya untuk menghidupi dua anak yang menjadi tanggungannya,” jelas Ziyad.
Ada juga, ia menambahkan, yang ada di Krian Sidoarjo, kedua orang tuanya meninggal karena Covid-19. Anak pertama yang kemudian tiba-tiba menjadi tulang punggung.
“Ini juga jadi perhatian khusus dari kami di Taman Zakat,” kata Ziyad.
Ziyad menyampaikan bahwa untuk anak yang terdampak pandemi Covid-19 ini bisa dibantu dari berbagai program taman zakat. Yang rutin bisa membantu, ia melanjutkan bisa melalui Program Beasiswa Bintang atau Sedekah Beras Rakyat.
“Sementara saat Idhul Adha juga bisa di program Tebar Manfaat Qurban. Yang jelas akan jadi perhatian khusus bagi kami di Taman Zakat,” ujar Ziyad.
Di akhir penuturannya, Ziyad juga meminta kepada masyarakat untuk juga memperhatikan tetangga sekitarnya, khususnya anak-anak yang ditinggal wafat orang tuanya di saat pandemi Covid-19.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait