SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Sebanyak 400 orang menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) tahun 2023 yang digelar Junior Chamber International (JCI) di salah satu hotel di Surabaya, Rabu (1/11/2023). Acara yang bertajuk "Building Leaders Through Unity" itu bertujuan meningkatkan perekonomian Indonesia.
"Pada Munas kali ini, kita juga mengundang teman-teman anggota JCI dari Hong Kong, Mongolia, Malaysia, Thailand, Jepang, Singapura dan Filipina. Jadi ini merupakan kesempatan yang luar biasa bagi teman-teman anggota JCI di Indonesia untuk juga membangun jaringan dengan teman-teman di luar negeri," kata National President JCI Felix Soesanto.
Felix menambahkan, dari Munas yang diikuti ratusan orang ini diharapkan akan terjadi simbiosis mutualisme antara perusahaan yang dimiliki anggota JCI Indonesia dengan JCI luar negeri. Bahkan ada sekitar 20 perusahaan asal Jepang yang turut mempresentasikan perusahaannya di acara ini.
"Diharapkan ada beberapa yang deal atau transaksi sangat bagus. Tapi kalau untuk nilai kita mungkin belum bisa memberikan estimasi," terangnya.
Dengan terjadinya kesepakatan antara perusahaan Indonesia dengan JCI luar negeri dipastikan akan berdampak pada peningkatan ekspor maupun impor.
"Yang pasti ada sektor yang bergerak di bidang UMKM atau startup. Kemudian ada ekosistem yang berkaitan dengan trading, ekosistem yang berkaitan dengan otomotif, perhotelan, pariwisata, bahkan ada komunitas-komunitas pengusaha yang kalanya sudah skala nasional," timpal Convention Director JCI Indonesia Rico Tedyono.
Rico menambahkan, di akhir tahun 2023 JCI East Java akan menggenjot perekonomian agar iklim usaha tidak lesu melalui business matching yang dihelat di Surabaya. "Cuman target kita adalah untuk memaksimalkan perputaran ekonomi nasional terutama dari Jatim. Karena kita ingin memastikan produk dari Indonesia Timur bisa masuk ke skala nasional maupun internasional sesuai amanah dari presiden kami pak Willy Widjaja," imbuhnya.
Local President JCI East Java Willy Widjaja memprediksi tahun politik tahun 2024 tidak akan berdampak pada transaksi ekspor maupun impor karena banyak sekali permintaan dari JCI luar negeri.
"Ini kita ngomong hubungan internasional ya pak, kalau di level domestik ya lain lagi," ujarnya.
JCI East Java pun telah menggelar program pelatihan ekspor dan impor bagi anggotanya termasuk bagi pengusaha yang diluar organisasi nirlaba ini yang anggotanya adalah pemuda aktif usia 18 sampai 40 tahun ini.
"Kalau angkanya ratusan itu cuma dari chapter JCI East Java, jadi saya percaya kalau ngomong JCI Indonesia angkanya sudah ribuan (pengusaha yang dilatih," pungkas Willy.
Munas JCI ini juga turut dihadiri Menteri Sosial Tri Rismaharini yang didapuk untuk menjadi pembicara, disamping itu JCI dari chapter lain termasuk mancanegara juga diajak melakukan perjalanan wisata ke Bromo untuk mengenalkan pariwisata yang dimiliki Jatim.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait