Ia pun menyebut, PJS juga menemukan banyak permasalahan di tubuh Diskominfo Sampang terkait aliran dana publikasi DBHCHT. Hal itu setelah dilakukan kajian yang kemudian disandingkan dengan hasil temuannya.
"Salah satu yang diduga bermasalah adalah Radio Suara Sampang dapat kucuran DBHCHT Rp87 juta, dan tuyul digital menyerap anggaran puluhan juta rupiah," katanya.
Faris meminta polisi segera mengungkap siapa dalang di tubuh Diskominfo Sampang yang bermain tentang DBHCHT 2022. Karena ada dugaan bermasalah dalam pencairan anggaran tersebut.
"Laporan PJS sekarang masih di tahap penyelidikan, semoga saja segera selesai dan oknum tersebut bisa bertanggung jawab sesuai dengan perbuatannya," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Sampang, Amrin Hidayat, menyatakan bahwa pihaknya tidak tahu tentang dugaan tuyul digital. Sebab, ia belum menjabat sebagai Kepala Diskominfo Sampang pada 2022.
"Kalau DBHCHT 2022 lalu dan tentang tuyul digital saya tidak tahu, saya belum menjabat Kadis,"katanya
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait