Penting untuk dicatat bahwa Kelas Mengarang membawa inovasi dalam pendekatan pembelajaran penulisan, mengajak para peserta untuk membangun kebiasaan menulis secara sehat dan produktif.
Dari dua puluh pendaftar Kelas Mengarang batch 1, sembilan peserta terpilih telah lulus Pra-Uji dan berkesempatan melanjutkan proses kreatif kepenulisan yaitu Syah Laksmi Adabi, Maria Magdalena Fontaine, Glanizz Izza, Muhammad Vimmy Imam M., Juni Rahamnita Faizah Izdihar, Widya Kartikasari, Amalia Eka Kurnia Sari, dan Muhammad Alief Sahrul A.
Dyah Ayu Setyorini, salah satu mentor menjelaskan bahwa proses seleksi dilakukan melalui mekanisme pra-uji dalam formulir pendaftaran. Indikator seleksi utama adalah minat dan kepedulian peserta.
Perempuan yang akrab disapa Ading itu menuturkan, keselarasan frekuensi minat menulis dengan visi dan provisi diri menjadi pijakan penting bagi sirkulasi metode pada habitat penulisan.
"Pembatasan jumlah peserta juga diimplementasikan untuk mengoptimalkan kondusifitas ruang penulisan," tuturnya.
Glaniz, salah satu peserta yang berprofesi sebagai konsultan bisnis, merekomendasikan program ini kepada teman-teman yang suka menulis atau baru belajar menulis karya fiksi.
Dia menekankan bahwa tidak hanya teknis penulisan dan komposisi cerita yang dipelajari, tetapi juga membangun habitat menulis secara sehat dan produktif.
Laksmi, peserta Kelas Mengarang, memberikan perspektif bahwa kepenulisan bukan hanya tentang memiliki ide dan menuangkannya, tetapi juga tentang pola manajemen dan landasan berpikir yang kuat sebelum menulis. Menurutnya, menjadi penulis bukan hal yang tidak mungkin, tetapi justru memerlukan pendekatan yang serius.
Alief, pegiat seni di komunitas Teater, menyatakan bahwa Di Kelas Mengarang, peserta berkesempatan mendapatkan teman-teman yang seru dan produktif dalam menulis dengan modul kepenulisan dari habitus.
Bimbingan mentor yang asik dan profesional membantu peserta untuk menjadi otentik dengan karya dan gaya kepenulisannya masing-masing.
Faizah juga memberikan apresiasi kepada Habitus dan C2O karena Kelas Mengarang memberikan wadah untuk saling sharing dan diskusi. Program ini memungkinkan eksplorasi imajinasi dalam proses karya kepenulisan.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait