Kelas Mengarang Luncurkan Buku Kompilasi Cerita, Panggung Baru

Ali Masduki
Peluncuran buku antologi cerpen, "Panggung Baru". Foto/Istimewa

SURABAYA, iNewsSurabaya.id Kelas Mengarang Batch 1, meluncuran buku antologi cerpen, "Panggung Baru". Melibatkan para peserta dalam pembelajaran penulisan fiksi yang berfokus pada pengembangan kreativitas dan kepenulisan yang sehat dan produktif, buku ini menjadi panggung bagi sepuluh cerita yang telah melalui proses penyuntingan dan kurasi dari Kelas Mengarang Batch 1. Karya-karyanya juga menggambarkan keberagaman imajinasi, kreativitas, dan keunikan setiap penulisnya.

Sebagai wahana pembelajaran penulisan fiksi, Kelas Mengarang menghadirkan metode Habitus dengan pendekatan partisipatif untuk membentuk pola dan kebiasaan menulis

Melalui proses tatap muka yang dipimpin oleh empat penulis lintas bidang, yakni Edo (Freelance Translator dan staf di C2O Library), Rio Eka (penulis dan sutradari film), Dyah Ayu Setyorini (penulis naskah dan pegiat teater), dan Rici Swanjaya (penulis novel), Kelas Mengarang memberikan pengalaman berpikir, berimajinasi, dan pola laku menulis.

Peluncuran “Panggung Baru” menjadi semakin menarik menghadirkan penulis dan komikus Surabaya dan perwakilan dari Komunitas Sastra Sruntulisme, sebuah komunitas penulis di Surabaya yang telah lama dikenal dalam dunia literasi yang akan memberikan wawasan berharga tentang proses kreatif dan tantangan dalam mengeksplorasi dunia penulisan.

Menurut Edo, acara peluncuran ini akan memberikan kesempatan bagi para peserta, penulis, dan penggemar literasi untuk bertemu dan berinteraksi langsung dengan para pembicara yang berpengalaman dalam dunia penulisan. 

"Ini adalah peluang langka untuk mendapatkan wawasan mendalam dan inspirasi dari para ahli dalam industri kreatif," ujarnya.

Rio Eka, penulis dan sutradara film yang menjadi juru saji pada Kelas Mengarang batch 1 mengatakan, buku antologi cerpen Panggung Baru ini bukan hanya hasil kreativitas para penulis, tetapi juga menciptakan ruang penulisan yang memiliki mediosphere, membantu proses diseminasi nilai, dan menjadi satu habitat yang ajeg sekaligus dialektik.

Ia bilang, Kelas Mengarang yang diselenggarakan oleh Habitus bekerja sama dengan C2O Library & Collabtive Surabaya, telah menciptakan ruang laboratorium penulisan berbasis storytelling fiksi. Metode habitus yang diterapkan dalam kelas ini memberikan perbandingan yang seimbang antara teori dan praksis, dengan 75% fokus pada praksis. 

Editor : Ali Masduki

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network