SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Ajang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 diyakini tidak banyak berdampak terhadap bisnis kuliner atau food and beverage (F&B). Pasalnya, saat ini model kampanye yang dilakukan kontestan Pemilu, banyak mengandalkan media sosial dibanding pengumpulan massa.
Hal itu disampaikan Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur, Ferry Setiawan usai menghadiri acara End-of Year Gathering: Embracing 2024. Mengupas tren bisnis kuliner 2024 di kampus Universitas Kristen (UK) Petra.
"Ternyata by data hanya sampai 2014 yang kampanyenya ini berdampak pada industri yang lain. Karena semenjak 2019 dan 2024, kampanye sudah digital. Jadi tidak seperti dulu," katanya, Rabu (6/12/2023).
Dia menjelaskan, saat ini jarang sekali ada kampanye dengan pengumpulan massa. Sebaliknya, kampanye sekarang diisi dengan debat. Jika ada pengumpulan massa, pasti mereka membutuhkan konsumsi.
Namun begitu, pihaknya tetap optimistis libur akhir tahun hingga beberapa hari libur dan cuti bersama di tahun 2024 yang diharapkan bisa mendongkrak penjualan. "Industri F&B akan tetap bertumbuh. Sepanjang manusia punya lambung, bisnis ini tetap potensial," ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait