MALANG, iNewsSurabaya.id - Kematian tragis tiga orang sekeluarga di Malang bikin tetangga dan keluarga dekat terkaget-kaget. Sebab sebelum tewas bunuh diri, korban Wahaf Efendi yang merupakan guru SD sempat salat Isya bareng di masjid.
Namun tak disangka setelah sholat Isya tersebut, Wahaf malah nekat bunuh diri bersama istrinya Sulikhah dan satu anaknya,
Doddy Wokanubun, saudara sepupu Sulikhah mengaku kerap berinteraksi dengan keluarga Wahaf dan tak menemukan hal-hal yang mencurigakan.
"Saya kaget, terkejut juga, saya ini kan saudara sepupu istirnya yang Sulikhah, sering ke sini juga," ujar Doddy Wokanubun saat ditemui di rumah tetangga korban, Selasa siang (12/12/2023).
Tak hanya itu, Sulikhah dan Wahaf juga dikenal sebagai pribadi yang ramah dan baik-baik ke tetangga.
"Bu Sulikhah ini juga baik, suaminya baik-baik juga, nggak masalah itu keluarganya. Anaknya dua kembar, beda sekolah, yang meninggal inisial R adiknya, yang kakaknya selamat tidur di kamar depan," lanjutnya.
Di sisi lain, Iswahyudi selaku Ketua RT mengungkapkan keseharian keluarga korban. Wahaf Efendi merupakan seorang guru SDN 3 Sukun, sedangkan sang istri Sulikhah berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan berjualan kue secara online.
"Saya pribadi sebagai tetangga kaget sekali, kemarin malam itu masih ketemu salat isya sama Pak Wahafnya, beliau baik orangnya, yang istrinya juga baik, sering sosialisasi juga, Pak Wahaf ini guru di SDN 3 Sukun, statusnya sekwan guru P3," tukasnya.
Lebih lanjut, Wahaf sudah 7 tahun mengontrak bersama keluarganya, yang terdiri dari istri Sulikhah dan dua anak kembarnya berinisial K dan R.
Pemilik kontrakan tersebut atas nama Bapak Yeni, warga RT 3 RW 10 Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Kontrakan itu letaknya bersebelahan dengan kompleks Lapangan Udara (Lanud) Abdulrahman Saleh Malang.
"Sudah 7 tahun ngontrak di sini. Selama tinggal di sini juga baik-baik kok, sama tetangga juga sosialisasi. Sering ketemu ketika kerja bakti dan yasinan, tidak pernah dengar ada masalah," kata Iswahyudi.
Iswahyudi juga menyebut ia sempat terakhir kali bertemu dengan Wahaf saat salat Isya bareng di masjid. Tak sangka, setelahnya korban malah nekat mengakhiri hidup bersama istri dan anak.
"Terakhir ketemu Senin malam kemarin. Saat itu Pak Wahaf baru saja tiba dari masjid usai salat isya berjamaah," ujarnya.
Tak disangka, keesokan paginya yakni Selasa (12/12/2023) sekitar pukul 08.00 WIB,Wahaf dan keluarga ditemukan dalam keadaan meninggal di rumahnya di Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Aksi bunuh diri ini diduga dilakukan pada Senin malam. Proses evakuasi sekeluarga ini pun berjalan dramatis, beberapa tetangga langsung mendobrak pintu belakang kamar yang terkunci.
Ketiga korban terdiri dari Wahaf, istrinya yang berumur sekitar 35 tahun bernama Sulikhah dan satu anaknya berinisial R. Mereka ditemukan penuh luka sayatan di tangan kiri.
Wahaf sendiri dinyatakan tewas seusai dilarikan ke RS dr. Moenir Lanud Abdulrahman Saleh Malang.
"Di dalam kamar itu sudah darah semuanya, darahnya dari pak Wahaf itu ayahnya, beliau di lantai, yang ibunya Sulikhah dan anaknya satunya di kasur, sudah nggak bergerak, sang anak terlentang," tuturnya.
Sementara itu, anak korban yang lain yang berinisial K selamat lantaran tidur terpisah di kamar depan.
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait