MALANG, iNewsSurabaya.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di SMKN 3 Malang, Kamis (14/12/2023).
Orang nomor satu di Jatim itu mengatakan, pendidikan menjadi salah satu sektor yang menjadi perhatian utama. Sebab, hal itu sebagai tolak ukur menyiapkan generasi pelajar SMK menyongsong Indonesia Emas 2045.
Menurutnya, tantangan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (dudika) semakin kompetitif. Beberapa industri bahkan sudah beralih pada teknologi. Untuk itu, sekolah vokasi atau SMK di Jatim harus terus beradaptasi terhadap hal ini.
"Dengan peningkatan, penguatan kapasitas, kemampuan dan kompetensi yang dimiliki akan membuka peluang lulusan SMK untuk semakin diterima di dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (dudika)," tuturnya. "Dan Alhamdulillah tingkat serapan lulusan SMK di Jatim terus meningkatkan dan TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) lulusan SMK di Jatim terus menurun," imbuhnya.
Khofifah juga menekankan pentingnya tracer study agar bisa dimanfaatkan pemerintah sebagai evaluasi dan monitoring lulusan SMK bagi sekolah. Sebab tracer study erat kaitannya dengan program bursa kerja khusus SMK.
Tracer study menjadi bekal bagi kami khususnya untuk melihat peta lulusan SMK. Apakah sudah banyak terserap industri atau justru banyak pengangguran. "Ini modal kita untuk evaluasi, salahnya dimana. Apakah pada kompetensi atau kurikulum yang digunakan," jelasnya.
Capaian tracer study itu, lanjut Khofifah, peluang bagi Jatim dalam menurunkan TPT dari lulusan SMK seiring berbagai upaya peningkatan kompetensi yang terus dilakukan Pemprov Jatim bersama Dudika agar kompetensi lulusan SMK di Jatim sesuai kriteria.
"Banyak dari siswa SMK sudah dipesan oleh perusahaan ketika mereka berada di kelas XI atau XII. Tentunya ini menjadi bagian dari upaya kami untuk terus menurunkan TPT yang signifikan di Jawa Timur," katanya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait