Bahkan Ganjar siap tandatangan kontrak dengan IPB terkait kesuksesan pengembangan sektor agromaritim di Indonesia. Anggaran riset juga akan dinaikkan dari semula 0,22 persen dari PDB menjadi minimal 1 persen agar riset dan inovasi terus berkembang.
IPB lanjut Ganjar pasti memiliki riset dan inovasi di bidang itu. Mulai smart distribution, smart farming, smart fishing dan lainnya.
"Persoalannya kenapa sampai saat ini, hasil riset dan inovasi IPB belum distempel dan dijadikan sebagai kebijakan publik. Padahal tinggal butuh keputusan saja, jalan. Makanya saya geregetan dan tidak sabar ingin cepat tandatangan kontrak dengan IPB," tegasnya disambut tepuk tangan ratusan akademisi IPB.
Bak gayung bersambut, IPB melalui rektornya, Prof Arif Satria langsung sepakat. Ia menegaskan, IPB siap membantu Ganjar mewujudkan kedaulatan pangan dan menyukseskan program pengembangan agromaritim di Indonesia.
"Untuk itu kami berikan mas Ganjar buku putih berisi gagasan kedaulatan agromaritim untuk Indonesia Emas 2045. Ini aspirasi kami terkait isu aktual sektor agromaritim, solusi dan strateginya untuk menjadikan agromaritim sebagai pondasi mencapai Indonesia Emas 2045. Kami siap berkolaborasi," ucapnya.
Dalam diskusi itu, Ganjar memaparkan bagaimana ide dan gagasannya memajukan Indonesia melalui sektor pertanian dan maritim. Ia menegaskan, saat ini isu pangan menjadi sangat seksi dan memiliki potensi luar biasa besar jika dikelola dengan benar. Maka ia ingin menjadikan green economy dan blue economy sebagai salah satu sumber pemasukan negara yang bisa diandalkan dan berkelanjutan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait