Ketua LPPM Untag Surabaya Aris Heri Andriawan, ST., MT menambahkan bahwa kegiatan ini berharap bahwa di tahun depan, LPPM Untag Surabaya bisa menghadirkan pihak dari perusahaan agar dapat meningkatkan peluang kemitraan.
”Dengan berbagai produk dan teknologi tepat guna berkualitas yang dihasilkan oleh mahasiswa dan dosen, kami berharap di tahun yang akan datang LPPM dapat menghadirkan sejumlah pihak dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) agar dapat mempertemukan Business Matching antara Untag Surabaya dan Perusahaan luar,” ungkap Aris.
Kuliah Kerja Nyata atau KKN menjadi salah satu bagian dari kegiatan pengabdian, dan sebagai salah satu ketua kelompok KKN Reguler periode semester ganjil tahun 2023.
Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Ferdy El Saputra Firdausy menjelaskan mengenai luaran dan kegiatan yang dihasilkan di Desa Kesimantengah, Pacet, Mojokerto yang juga merupakan penghasil komoditas jagung.
“Pada saat kita survei di Desa Kesimantengah, kami menemukan banyak limbah hasil produksi jagung yang terbengkalai dan tidak dimanfaatkan. Karena hal itu, kami mengolah limbah tersebut menjadi berbagai produk inovatif seperti pudding, popcorn, marling jagung, dan yang dari bonggol jagung kita manfaatkan menjadi bricket atau arang yang bisa digunakan oleh pelaku usaha di sekitar desa,” ucap mahasiswa semester lima.
Tidak kalah menarik, Ketua Kelompok KKN R14 Untag Surabaya Nabillatul Wafiroh menguraikan berbagai produk unggulan dari olahan buah rambutan. Karena rambutan merupakan komoditas utama di desa Bakalan, Pacet, maka dia dan timnya menggodok bagian dari buah rambutan yang bisa diproduksi.
Setelah riset dan mempelajari beberapa tahapan pengolahan buah rambutan, akhirnya Nabillatul dan timnya sepakat untuk memanfaatkan buah rambutan menjadi manisan dan sirup, sedangkan bijinya diolah menjadi makanan ringan. Proses pengolahan biji rambutannya pun tidak mudah.
Biji rambutan harus disangrai terlebih dahulu supaya kulit putihnya mengelupas. Lalu digoreng dengan teknik khusus supaya tekstur biji rambutan menjadi tender alias lembut. Uniknya, setelah diproses, biji rambutan ini mempunyai wujud yang mirip dengan kacang, banyak yang mengira awalnya ini adalah kacang, padahal memang olahan dari biji rambutan.
“Dengan adanya potensi besar sebagai penghasil buah rambutan di Desa Bakalan, Pacet, Mojokerto. Kami memiliki berbagai olahan produk unggulan dari buah rambutan seperti; sirup rambutan, manisan rambutan dan camilan dari biji rambutan, sehingga nanti harapannya ini bisa dimanfaatkan oleh warga,” papar Nabilatul.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait