Pada tahun 2020, RDF Plant Cilacap berhasil mengolah 21.965 ton sampah perkotaan di Cilacap dan menghasilkan 7.668 ton RDF. Jumlah ini terus menunjukkan peningkatan pada tahun-tahun berikutnya. Di mana pada 2021, jumlah sampah yang diolah sebanyak 44.581 ton dan menghasilkan 20.168 ton RDF.
Pada 2022, jumlah sampah yang diolah kembali meningkat mencapai 47.837 ton dan menghasilkan 26.578 ton RDF. Sedangkan pada tahun 2023, RDF yang telah digunakan sebagai bahan bakar alternatif di SBI Pabrik Cilacap mencapai sekitar 15 ribu ton.
Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat melalui program inovasi sosial bernama Baruwani (Bala Runtah Watu Geni) yang mengajak masyarakat untuk memilah sampah dari rumah dan mengolahnya menjadi barang bernilai ekonomis.
Sejak dibentuk pada 2019, saat ini SBI Pabrik Cilacap telah memberikan pendampingan bagi 26 komunitas yang tergabung dalam Baruwani.
Program pendampingan yang diberikan meliputi pelatihan dan bantuan fasilitas pilah dan olah sampah, seperti fasilitas rumah pilah, timbangan, mesin jahit, mesin extruder, mesin pencacah, gerobak sampah, dan lain-lain.
Adapun produk yang telah berhasil dibuat oleh komunitas Baruwani, antara lain paving block, wayang, pupuk kompos, sandal, produk ecoprint dan mebel runtik atau perabot rumah tangga berbahan dasar sampah plastik. Program inovasi sosial ini berhasil mengantarkan SBI menjadi satu-satunya perusahaan semen yang meraih PROPER Emas dari KLHK pada 2022.
Keberhasilan SBI menerapkan teknologi RDF di Cilacap, mendorong banyak pemerintah daerah untuk mereplikasi dan mewujudkan fasilitas RDF di daerah masing-masing. Hingga saat ini, SBI telah menjalin kerja sama dengan Pemprov Aceh, DKI Jakarta, Pemkab Sleman, Temanggung dan pengelola sampah di Denpasar, Bali.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait