Selain penghapusan hutang, dalam kesempatan itu para nelayan juga mengeluhkan persoalan perizinan ke Ganjar. Banyak nelayan kesulitan mengurus izin dan seringkali membutuhkan waktu yang sangat lama.
"Iya, terkait kredit macet nelayan ini memang banyak dikeluhkan. Dan mereka pinjamnya tidak banyak, tadi saya ketemu misalnya pinjam Rp9 juta, ada yang 10 juta. Karena kondisi makin sulit, mereka tidak bisa mencicil. Maka rasanya mereka mesti dibantu, kita hapuskan kredit macet nelayan," kata Ganjar.
Pihaknya sudah menghitung jumlah kredit macet di sektor perikanan Indonesia. Dan ia mengatakan jumlah kredit macet tidaklah banyak, sekitar Rp190 miliar.
"Jumlahnya tidak terlalu besar, maka rasa-rasanya penting negara hadir untuk membantu. Kalau kredit macet mereka kita putihkan, maka rasanya nelayan kira akan lebih sejahtera," imbuhnya.
Selain soal kredit macet, Ganjar membenarkan bahwa ada sejumlah persoalan lain yang disampaikan para nelayan. Misalnya kuota solar bersubsidi, kemudahan perizinan dan lainnya.
"Maka ke depan izin harus dipermudah, cukup dengan KTP bisa selesai. Soal akses permodalan juga perlu diberikan agar mereka bisa mudah mengakses modal berlayar. Inilah kenapa saya tekankan pentingnya ada koperasi yang menaungi para nelayan kecil," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait