SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Provinsi (DK3P) Jawa Timur berkomitmen kuat untuk meningkatkan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan menggelar berbagai kegiatan selama bulan K3 tahun 2024. Wakil Ketua DK3P Jatim, Edi Priyanto, menyatakan bahwa inisiatif ini bertujuan membangun kesadaran K3 yang lebih tinggi di kalangan pekerja, masyarakat, dan industri.
"Serangkaian kegiatan ini bukan hanya sebagai upaya peningkatan kesadaran, tetapi juga sebagai langkah konkret untuk membentuk budaya kerja yang peduli terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Hal ini menjadi dasar bagi keberlangsungan usaha di masa depan," ungkap Edi Priyanto.
Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, DK3P Jatim merencanakan kegiatan edukatif dan interaktif, melibatkan berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Pihak DK3P Jatim juga menekankan pentingnya partisipasi aktif dari semua stakeholder dalam mendukung implementasi K3.
Dengan menghadirkan program-program menarik selama bulan K3, DK3P Jatim optimis dapat mencapai dampak positif yang signifikan dalam menciptakan budaya K3 yang lebih baik di wilayahnya.
“DK3P Jatim bersama-sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur menggelar berbagai kegiatan mulai dari keikutsertaan kegiatan apel K3 tingkat Provinsi Jawa Timur hingga Nasional, kegiatan talkshow dan dialog K3, uji kualitas udara, aksi sosial mulai donor darah, kampanye K3 pada masyarakat melalui kegiatan Car Free Day (CFD) hingga pemeriksaan kesehatan gratis pengemudi ojol dan uji emisi kendaraan gratis ojol serta safety driving awarenes kepada pengemudi ojol,” ungkap Edi.
“Selain itu, kami juga menyelenggarakan beberapa kompetisi yang dapat diikuti oleh mahasiswa, masyarakat umum dan perusahaan. Kompetisi bagi mahasiswa kami menggelar “Safety Campaign Challenge” yang diselenggarakan mulai tanggal 12 Januari 2024 hingga 4 Februari 2024. Kompetisi ini berupa lomba kampanye K3 oleh mahasiswa atau kelompok mahasiswa yang ditujukan kepada masyarakat UMKM dan atau pelajar setingkat SMA/SMK yang pelaksanaannya didokumentasikan dalam konten berbentuk foto dan video”, rinci Edi.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait