SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Untuk meningkatkan kualitas debat Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo mengusulkan perubahan format menjadi adu argumen dan data, bukan sekadar tanya jawab bergantian. Usulan ini disampaikan usai sambutan di Graha Oikumene Salemba Jakarta Pusat, tempat yang sarat makna sebagai kantor Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) pada Senin pagi.
"Debat bisa beradu saling potong, akan lebih menarik. Dengan format ini, penonton dapat melihat kapasitas masing-masing calon dari sudut pandang yang berbeda." katanya.
"Mungkin baik juga sih debatnya bukan tanya jawab, jadi betul-betul debat, beradu saling potong, itu akan menarik , dan kalau itu iya (dilaksanakan) maka orang akan melihat dari sisi kapasitas masing-masing," ujar Ganjar Pranowo.
Konsep saling potong tersebut kata Ganjar Pranowo amat penting agar masyarakat dapat memahami kapabilitas dari masing-masing Capres dalam berkomunikasi dan menguasai persoalan bangsa.
"Sehingga masyarakat dapat preferensi yang bagus, sehingga problem-problem bangsa ini dapat diselesaikan dengan baik dari kacamata masing-masing kandidat dan dinilai oleh calon pemilih," ujar Ganjar Pranowo yang juga Capres Partai Persatuan Indonesia (Perindo) tersebut.
Ganjar Pranowo dalam kesempatan tersebut juga mengajak semua pihak yang masih cinta dan peduli dengan demokrasi di Indonesia untuk tidak takut intimidasi dan bersama-sama mengawasi hingga melaporkan berbagai intimidasi, ketidaknetralan pemerintah, hingga kecurangan dalam Pemilu 2024.
"Ini penting ya, tokoh agama, tokoh masyarakat, civil society untuk mengawal. Jadi ini penting banget agar (Demokrasi dan Pemilu) berjalan dengan baik," pungkas Ganjar Pranowo.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait