SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya menetapkan target ambisius untuk meningkatkan tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2024. Surabaya ingin pemilih sejajar dengan target nasional yang mencapai 75 persen.
Komisioner KPU Surabaya, Subairi, menjelaskan bahwa target ini relevan dengan sifat nasional dari Pemilu, yang berbeda dengan pilkada yang bersifat lokal.
Lebih lanjut, Subairi menekankan pentingnya memperhatikan para pemilih pemula dalam upaya meningkatkan partisipasi. Oleh karena itu, sosialisasi intens dilakukan di berbagai tempat, mulai dari sekolah, lampu merah, hingga pusat perbelanjaan, bahkan warung kopi sekalipun.
Upaya sosialisasi ini melibatkan seluruh jajaran Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) secara massal untuk mencapai masyarakat secara luas.
Selain itu, KPU Surabaya juga menjalin kemitraan dengan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan memberikan jajanan gratis atau diskon setelah melakukan pencoblosan. Langkah ini diharapkan dapat menjadi penyemangat bagi para pemilih untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan menggunakan hak pilihnya.
"Sejak tanggal 3 sampai hari ini bahkan besok, serentak di seluruh kecamatan kami pasti sosialisasi. Mulai dari sekolah, lampu merah, mall atau pusat perbelanjaan dan pasar. Bahkan kemarin teman-teman itu keliling di warkop," jelas Subairi.
Sosialisasi itu menggerakkan seluruh PPK dan PPS secara massal untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Selain itu, KPU Surabaya juga menjalin kerjasama dengan para pelaku UMKM dengan memberikan jajanan gratis atau diskon setelah mencoblos.
"Itu dalam rangka untuk menjadi penyemangat dari teman-teman pemilih untuk datang ke TPS," imbuh Subairi.
Menurut Subairi, yang bisa menjadi persoalan terhadap partisipasi pemilih nantinya, yaitu ketika turun hujan lebat. "Yang sekarang kan mungkin belum kami jangkau adalah cuaca. Salah satu cara ya kita kemarin melakukan doa bersama, agar diberikan kelancaran. Jangan sampai terjadi hujan lebat seperti sebelumnya, menggenang dimana-mana seperti Asemrowo. itu menjadi beban pikiran kami," jelasnya.
Subairi menambahkan kemungkinan persoalan ini sudah sampaikan ke pemerintah kota saat rapat koordinasi. "Itu sebenarnya gak jauh beda dengan Pilwali 2020. Itu juga di masa hujan bulan November, sama," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait