Kapan Awal Bulan Ramadhan, Berikut Versi Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah

Ali Masduki
Salat Taraweh di Masjid Al-Akbar Surabaya. Foto: iNewsSurabaya/Ali Masduki

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kapan awal bulan Ramadhan. Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan Ramadhan kerap menjadi perbincangan hangat dan dinanti umat Islam. 

Namun selama ini, Pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU) kerap sama dalam menentukan awal bulan Ramadhan. 

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2024 yang disusun Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia, bulan Ramadhan tahun ini diperkirakan jatuh pada 12 Maret dan berakhir pada 9 April 2024 Masehi. 

Hari raya Lebaran Idul Fitri 1445 pun diprediksi bertepatan pada 10 April 2024. Tapi, kepastiannya masih harus menunggu Kemenag yang akan menggelar sidang isbat untuk menetapkan awal bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.

Sidang isbat penentuan awal bulan Ramadhan biasanya dilaksanakan di Kantor Kemenag pada tanggal 29 Syaban. Sementara sidang isbat penetapan hari raya Idul Fitri digelar pada hari terakhir puasa Ramadhan.

Sidang isbat diikuti oleh Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kemenag.

Jadi berdasarkan hitungan Kalender Hijriah Indonesia 2024, puasa Ramadhan tinggal 21 hari lagi.

Sementara Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam surat yang ditandatangani Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas dan wakil sekretaris Atang Solihin pada 29 Desember 2023 telah lebih dulu menyampaikan hasil hisab awal bulan Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.

Dituliskan bahwa 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada Senin Pahing 11 Maret 2024 M. Lalu Idul Fitri 1 Syawal 1445 H pada Rabu Pahing 10 April 2024 M. Kemudian Idul Adha 10 Dzulhijah 1445 pada Senin Kliwon 17 Juni 2024 M. 

Hasil tersebut berdasarkan "hisab hakiki" dengan metode hisab yang berpatokan pada gerak benda langit, khususnya matahari dan bulan faktual (sebenarnya).

Gerak dan posisi bulan dalam metode ini dihitung secara cermat untuk mendapatkan gerak serta posisi bulan yang sebenarnya dan setepat-tepatnya sebagaimana adanya.

"Untuk menetapkan tanggal 1 bulan baru Kamariah dalam konsep hisab hakiki wujudul-hilal, terlebih dahulu harus terpenuhi tiga kriteria secara kumulatif; yaitu pertama, sudah terjadi ijtimak (konjungsi) antara bulan dan matahari. Kedua, ijtimak terjadi sebelum terbenam matahari. Ketiga, ketika matahari terbenam bulan belum terbenam, atau bulan masih berada di atas ufuk," jelas keterangan hasil hisab nomor 159/I.1/B/2023 itu seperti dilansir dari Okezone.

Jadi berdasarkan pengumuman PP Muhammadiyah ini, puasa Ramadhan 2024 tinggal 20 hari lagi.

Demikian penjelasan ringkas hitung mundur awal bulan Ramadhan versi pemerintah, NU, dan Muhammadiyah. Wallahu a'lam bisshawab. 

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network