SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono menerima kunjungan Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN Olivier Zehnder di Gedung Negara Grahadi pada Kamis, (22/2/2024).
Di pertemuan ini, keduanya membahas penguatan kerjasama yang sudah terjalin di bidang ekonomi serta membahas potensi-potensi perdagangan dan investasi yang bisa ditingkatkan antara Pemprov Jatim dengan Swiss.
Adhy mengatakan, kerjasama dengan luar negeri, baik institusi pemerintah maupun lembaga internasional memiliki fungsi yang strategis. Utamanya, dalam memberikan dukungan kebijakan pembangunan dan mempererat hubungan masyarakat kedua belah pihak.
"Pertemuan siang ini merupakan momentum menguatkan hubungan antara Provinsi Jatim dengan Swiss serta masyarakat kedua wilayah. Saya berharap program kerjasama dan hubungan perekonomian Jatim dan Swiss semakin meningkat dan memberikan kemanfaatan besar di masa mendatang," kata Adhy.
Melalui kerjasama di bidang ekonomi khususnya investasi, Adhy mengatakan sektor perekonomian di Jatim terus melaju. Berdasarkan data PUSDATIN Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, tercatat mulai tahun 2019 sampai 2023, neraca perdagangan Provinsi Jatim dan Swiss nilainya surplus bagi Jatim senilai USD49,3 juta.
Surplus tersebut tidak lepas dari nilai ekspor dan impor kedua negara. Pada agustus 2023, nilai ekspor Jatim ke Swiss mencapai USD82,32 juta. Beberapa komoditas non migas yang dibawa Jatim ke Swiss berupa perhiasan, permata, perkakas, kendaraan dan bagiannya, mainan, berbagai makanan olahan, kain perca, alas kaki, kayu dan barang dari kayu serta perabot.
"Sedangkan nilai impor Swiss ke Jatim senilai USD33,05 juta dengan membawa komoditas berupa mesin pesawat mekanik, buku dan barang cetakan, bahan kimia organik, olahan dari tepung, tembakau, produk industri farmasi dan perangkat optik," imbuhnya.
Kerjasama kedua negara turut menghasilkan nilai investasi yang baik. Swiss yang berada di urutan ke 10 dengan nilai investasi senilai USD551,7 juta mencatatkan 30 perusahaannya bercokol di Jatim.
Sembilan bidang usaha di 11 Kabupaten Kota yang ada di Jatim masing-masing bergerak di bidang industri makanan, industri logam dasar, industri kimia dan farmasi, perdagangan dan reparasi serta transportasi, gudang dan komunikasi.
Melihat potensi investasi yang baik dari Jatim, Adhy menawarkan kepada Dubes Swiss, dua kawasan ekonomi khusus (KEK) dan lima kawasan industri yang tersebar di beberapa daerah untuk mengakomodir kebutuhan dari calon investor dan para pengusaha.
Diantaranya, Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) Kabupaten Pasuruan, Safe n Lock di Kabupaten Sidoarjo, Halal Industrial Park Sidoarjo, Kawasan Industri di Kabupaten Tuban, Sidoarjo, Rangkah Industrial Estate (SIRIE) di Kabupaten Sidoarjo.
"Berbagai potensi dan peluang serta kemudahan berusaha ditawarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang didukung dengan iklim usaha yang kondusif," jelasnya.
Sementara itu, Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN Olivier Zehnder mengatakan, Surabaya memiliki ekonomi terkuat di Indonesia. Sehingga dalam pertemuan ini akan mengembangkan lebih jauh kerjasama di bidang ekonomi antara Jatim dengan perusahaan Swiss yang ada di Surabaya serta berbicara dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) mengenai potensi-potensi kerjasama yang akan dibangun ke depannya.
"Akan dilakukan pembahasaan lebih dalam untuk mengembangkan kerjasama yang lebih baik. Mengingat Surabaya khususnya secara luas Jatim memiliki kekuatan dan ada beberapa sektor yang bisa dikerjasamakan antara Swiss dan Jatim ke depannya," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait