SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Tim Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan PT Terminal Petikemas Surabaya (P3K TPS) memberikan edukasi kepada dokter cilik, cara menguasai situasi darurat. Mereka diberikan trik dan tips dalam melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan.
Edukasi itupun dikemas menarik. Tim P3K TPS menampilkan skenario dengan kondisi korban kecelakaan yang mengalami cedera patah tulang di area lengan dengan luka terbuka, serta korban tidak sadarkan diri dengan pendarahan di kaki. Tim P3K TPS mengajak serta beberapa dokter kecil untuk ikut serta dalam simulasi.
Dokter kecil yang terlibat dalam simulasi diajarkan tentang cara mengendalikan situasi darurat dan memberikan pertolongan pertama pada korban, hingga proses evakuasi korban untuk dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat guna penanganan lebih lanjut.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk dukungan PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) dalam acara Kompetisi Dokter Kecil yang diselenggarakan oleh RS PHC Surabaya.
Kompetisi yang diikuti oleh 25 Sekolah Dasar (SD) di wilayah Surabaya, Sidoarjo dan Gresik ini, melibatkan kurang lebih 250 siswa -siswi kelas 4 sampai dengan kelas 6.
Pembelajaran dengan metode simulasi ini tidak hanya menarik perhatian para finalis lomba dokter kecil, namun juga lebih efektif dan interaktif karena para peserta kompetisi berkesempatan menyaksikan dan bahkan terlibat secara langsung.
Para peserta tampak antusias saat menyaksikan simulasi yang diperagakan oleh tim P3K TPS. Diharapkan, keterlibatan aktif para peserta kompetisi tidak hanya meningkatkan pengetahuan tentang penanganan darurat, tetapi juga membentuk mindset tanggap dan siap tindak.
Kehadiran tim P3K TPS dalam memperagakan simulasi tersebut tidak saja memberikan pengalaman yang berharga, tetapi juga memupuk kesadaran akan pentingnya pengetahuan dan keterampilan dalam situasi darurat.
“Kegiatan ini lebih dari sekadar simulasi, namun merupakan langkah konkrit untuk memupuk kesadaran masyarakat dari anggota masyarakat sejak usia dini akan pentingnya persiapan menghadapi keadaan darurat, yang sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan tangguh,” ujar Erika A. Palupi, Sekretaris Perusahaan TPS.
Naysa Novenia Sung, salah seorang siswa di SDK Petra 13 Surabaya yang merupakan salah satu finalis kompetisi dokcil mengaku senang ikut serta dalam kompetisi ini terlebih lagi ditunjuk sebagai salah satu relawan yang ikut serta dalam simulasi oleh tim P3K TPS.
“Saya belajar banyak tentang cara memberikan pertolongan pertama pada teman yang terluka, dan juga pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan. Sekarang saya merasa lebih siap dan percaya diri untuk membantu jika ada kejadian di sekitar saya,” terangnya.
Sementara Direktur Utama PT Pelindo Husada Citra (PHC), dr. Henny Veirawati menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada TPS yang telah memberikan simulasi P3K dengan melibatkan peserta Dokter Kecil, untuk diajarkan bagaimana memberikan pertolongan pertama jika ada yang mengalami kecelakaan di lingkungan sekitar
Erika menambahkan bahwa simulasi P3K pada acara Final Kompetisi DokCil menjadi bagian dari komitmen dan upaya TPS untuk terus mengkampanyekan aspek keselamatan, tidak hanya di lingkungan kerja namun juga dilingkungan masyarakat luas.
TPS yang merupakan anak perusahaan dari Sub Holding Pelindo Terminal Petikemas berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG).
Melalui dukungan dalam kompesiti Dokter Cilik, TPS berharap dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan anak-anak Indonesia
Terutama dalam upaya menjaga kesehatan mereka serta membangun dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat, sebagai dukungan nyata terhadap pelaksanaan misi ESG secara lebih luas.
Tim P3K yang tampil dalam simulasi merupakan Tim yang berhasil meraih Juara Pertama dalam Lomba P3K yang diselenggarakan oleh Pelindo Regional 3 dalam rangka peringatan bulan K3.
Prestasi lain yang diraih TPS dalam rangkaian peringatan bulan K3 adalah Juara Kedua pada kompetisi Inovasi K3 Perusahaan yang diselenggarakan oleh Dewan K3 Jawa Timur.
Beberapa kegiatan lain yang dilaksanakan TPS di bulan K3 antara lain, pembagian helm dan rompi safety kepada pengemudi truck yang melakukan kegiatan di area TPS.
Kemudian pembagian nasi kotak dan potong rambut gratis untuk sopir truk yang bertugas di area kerja TPS, serta Lomba Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang melibatkan pekerja TPS.
Erika mengatakan bahwa K3 merupakan aspek penting yang harus menjadi fokus utama setiap individu di manapun berada, baik di rumah, di sekolah maupun di lingkungan kerja.
“Manajemen TPS berkomitmen mengutamakan keselamatan kerja, memperkuat implementasi budaya K3 dari waktu ke waktu sebagai komitmen mempertahankan zero accident pada setiap lini bisnis,” tutup Erika.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait