Ikhsan, Manager Marketing PT Sumatraco Langgeng Makmur mengatakan bahwa saat ini kapasitas produksi garam mencapai 800.000 ton per tahun. Sumber bahan baku berasal dari Madura, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Tengah dan Jawa Barat.
"Kami menyuplai garam ke industri yang termasuk juga mengekspor produknya ke luar negeri," kata Ikhsan.
Iksan juga mengaku sangat senang dengan kunjungan Dubes Kanada Jess Dutton.
"Jujur kita sudah dapat support dari Dubes Kanada melalui Nutrition International dalam hal ini pengembangan teknologi kami juga banyak dibantu Nutrition International terutama sejak 2011. Secara teknologi dan development kita sudah banyak belajar," katanya.
Dubes Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste, H.E Jess Dutton, bersama rombongan dari Nutrition International, mengunjungi Pabrik PT Sumatraco Langgeng Makmur di Jalan Kalianak, Surabaya
Country Director of Nutrition International in Indonesia, Herrio Hattu turut menjelaskan bahwa selama ini pihaknya telah melakukan pendampingan kepada para pelaku industri pengolahan garam beryodium.
"Kami sangat senang karena produsen yang kami dampingi, mereka sudah memenuhi kualitas yang diharapkan," pujinya.
Nutrition International, lanjut Herrio, bukan semata mendorong kapasitas produksi, tetapi juga meningkatkan kualitas agar dapat mewujudkan garam bergizi yang dikonsumsi oleh anak-anak Indonesia.
Garam beryodium yang digunakan sebagai konsumsi harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI ) yakni mengandung yodium sebesar 30-80 ppm.
Untuk itu pihaknya selain membantu produsen memenuhi kualitas tersebut, juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang standar garam yang baik dengan berbagai manfaat.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait