Melalui kerjasama tersebut, lintas instansi yang juga melibatkan DLH Kota Surabaya dan DLH Kabupaten Gresik, melakukan susur Kali Surabaya yang merupakan hilir Sungai Brantas. Susur sungai dilakukan untuk proses identifikasi pencemaran dari Pintu Air Gunungsari hingga Desa Cangkir, Driyorejo Gresik. "Sungai Brantas memiliki peran penting bagi masyarakat dan perekonomian di Jawa Timur," katanya.
Ia berharap BrantaSae yang berisi informasi yang dipetakan di lokasi-lokasi tertentu di Wilayah Sungai Brantas dapat menjadi data yang bisa digunakan untuk kebutuhan penelitian bagi mahasiswa, memberikan solusi teknis hingga pertimbangan bagi kebijakan pemerintah.
"Dengan memanfaatkan informasi dari berbagai pemangku kepentingan dalam BrantaSae, maka masyarakat, pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil dapat terhubung satu dengan yang lainnya dalam konteks upaya perbaikan kualitas air di Brantas," harapnya.
Postdoc TU Delft lainnya, Schuyler Houser menambahkan, BrantaSae dapat digunakan dengan mudah, sehingga setiap orang dapat memberikan kontribusi informasi secara langsung. "Pendekatan inklusif ini memberdayakan masyarakat untuk berbagi data dan informasi yang sangat penting bagi. Upaya kolaborasi ini menunjukkan kekuatan teknologi dan aksi kolektif dalam mengatasi tantangan lingkungan," katanya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait