SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Indonesia, dengan segala potensinya terus berjuang untuk menanggulangi kemiskinan dan kesenjangan sosial. Maret 2023 persentase penduduk miskin mencapai 9,36 persen, melampaui negara tetangga seperti Vietnam, Malaysia, dan Thailand, namun semangat untuk perubahan tidak surut.
Kemiskinan yang masih menggelayuti sebagian masyarakat menjadi pemicu utama terjadinya kesenjangan sosial yang nyata. Tingginya disparitas pendapatan antara kelompok ekonomi atas dan bawah masih menjadi kenyataan, sementara lapangan kerja yang terbatas semakin mengakibatkan angka pengangguran meroket.
Namun, ada sinar harapan di tengah kegelapan. Melalui dorongan untuk mengembangkan sociopreneurship, masyarakat, khususnya generasi muda, diberdayakan untuk menjadi agen perubahan.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wijaya Putra memegang teguh misi ini dengan menggelar Sociopreneur Day, sebuah langkah berani sejalan dengan visi Universitas Wijaya Putra sebagai Perguruan Tinggi Kewirausahaan.
Sociopreneur Day yang diadakan dalam rangkaian perayaan Dies Natalis UWP ke-43, adalah wadah bagi para sociopreneur untuk berbagi pengalaman, ide, dan kisah sukses mereka dalam menciptakan dampak positif dalam masyarakat.
"Acara ini juga menyajikan beragam kegiatan seperti talk show, pameran, dan diskusi untuk mengangkat isu-isu kewirausahaan sosial yang berkelanjutan," kata Dekan FISIP UWP, Dr. Sri Juni Woro Astuti, M.Com.
Ia menegaskan bahwa Sociopreneur Day akan menjadi ajang tahunan yang berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, sebagai penghargaan bagi para pelaku sociopreneur yang berperan penting dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).
Para sociopreneur tidak hanya menciptakan bisnis, tetapi juga menggerakkan komunitas dalam skala besar dengan fokus pada solusi bagi masalah sosial dan lingkungan.
Dosen dan mahasiswa UWP telah memberikan pendampingan yang berarti bagi pelaku sociopreneur, menyebar dari Surabaya Barat hingga Kabupaten Gresik, dengan berbagai inisiatif seperti pengembangan batik ikat celup, budidaya lele, hingga usaha pengolahan bunga telang.
Melalui semangat sociopreneurship, Indonesia menatap masa depan dengan optimisme, karena di tangan generasi muda dan para pelaku sociopreneur, harapan akan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat semakin terwujud.
Rektor Universitas Wijaya Putra, Dr. Budi Endarto, SH,M.Hum. menegaskan bahwa dalam setiap penyelenggaraan kegiatan tri dharma diupayakan memiliki social impact guna mewujudkan visi dan misi UWP yang selalu memberi kontribusi riil bagi masyarakat.
"Para sociopreneur dapat berbagi pengalaman, ide-ide inovatif, dan kisah sukses mereka dalam menciptakan perubahan positif," katanya.
Universitas Wijaya Putra Jadikan Sociopreneur Atasi Tantangan Sosial ditengah masyarakat. Foto iNewsSurabaya/ist
Selain itu, acara ini juga mencakup berbagai kegiatan seperti talk show, pameran, dan diskusi yang mengangkat isu-isu kewirausahaan sosial yang keberlanjutan yang dihadiri sivitas akademika FISIP UWP.
Diharapkan kegiatan ini akan menjadi platform penghargaan bagi insan-insan inspiratif di kalangan civitas akademika, alumni, dan mitra dari UWP yang telah menginisiasi serta mengembangkan wirausahawan sosial, sehingga dapat memberikan dampak positif pada masyarakat luas.
Melalui Sociopreneur Day, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami peran penting sociopreneur dalam menciptakan perubahan positif, dan sekaligus memberikan dukungan untuk inisiatif kewirausahaan sosial yang dapat membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan menuju Indonesia emas tahun 2045.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait