Polisi dan Relawan Jombang Lakukan Pelatihan Pertolongan Pertama Korban Lakalantas, Begini Tekniknya
JOMBANG, iNewsSurabaya.id - Upaya mengurangi fatalitas korban kecelakaan, polisi di Jombang, Jawa Timur dilakukan dengan cara melaksanakan berbagai langkah preventif selama Operasi Keselamatan Semeru 2024. Salah satu langkah kunci adalah pelatihan bantuan hidup dasar dan pertolongan pertama korban kecelakaan lalu lintas.
Satlantas Polres Jombang telah mengadakan pelatihan ini tidak hanya untuk anggota kepolisian, tetapi juga untuk para sopir ambulans siaga desa dari Paguyuban Driver Siaga Kabupaten Jombang (PDSKJ) dan relawan laka lantas.
Pelatihan tersebut melibatkan tenaga medis dari RSK Mojowarno Jombang serta anggota unit laka Satlantas Polres setempat, bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dalam menangani kecelakaan lalu lintas.
Pelatihan tidak hanya berfokus pada penyampaian materi, tetapi juga melibatkan sesi praktik atau simulasi langsung untuk memastikan pemahaman yang lebih baik. Materi yang diberikan termasuk pelatihan resusitasi jantung paru (RJP) dan teknik evakuasi korban lakalantas yang efektif.
Kepala Unit Penegakkan Hukum (Kanitgakkum) Satlantas Polres Jombang, IPTU Anang Setyanto, menekankan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari upaya pelayanan kepada masyarakat, terutama dalam penyelamatan korban kecelakaan lalu lintas.
"Mengingat Jombang termasuk salah satu wilayah rawan kecelakaan di Jawa Timur, pelatihan ini diharapkan dapat membantu meminimalisir tingkat fatalitas korban," katanya.
Anang juga menegaskan pentingnya keselamatan di jalan sebagai prioritas utama dalam mobilitas masyarakat. Peserta operasi keselamatan diberi pengertian untuk menyampaikan pentingnya keselamatan jalan kepada keluarga mereka guna membantu menekan angka kecelakaan lalu lintas saat ini.
Anang juga menggelorakan bahwa Keselamatan di jalan itu adalah yang pertama dan paling utama dalam setiap mobilitas masyarakat di jalan.
"Dalam rangka operasi keselamatan berlalu lintas para peserta diimbau untuk menyampaikan kepada sanak keluarga pentingnya Keselamatan di Jalan dalam rangka menekan angka kecelakaan Lalu Lintas saat ini," pungkas Anang.
Perlu diketahui, Operasi Keselamatan Semeru 2024 berlangsung selama 14 hari, mulai Senin 4 Maret hingga 17 Maret 2024. Operasi itu melibatkan 138 personel gabungan dengan mengedepankan preemtif, preventif serta penegakan hukum dengan humanis dan edukatif.
Tujuan digelarnya operasi keselamatan ini, untuk meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas serta menurunnya angka pelanggaran maupun kecelakaan lalu lintas.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait