Kepala Tim Pengembangan Infrastruktur Kapal Selam, Franky R. Tumbelaka menjelaskan, penunjukan tersebut dilaksanakan setelah melalui proses lelang terbuka yang diumumkan Desember 2021 yang lalu.
Proses lelang tersebut diikuti 5 perusahaan jasa konsultan manajemen konstruksi yang terdiri dari BUMN dan swasta.
“PAL mengedepankan prinsip transparansi dan tata kelola yang baik dalam pengelolaan dana PMN. Salah satu langkah tersebut adalah melaksanakan lelang terbuka. Proses pelelangan tidak hanya mempertimbangkan faktor harga namun juga faktor teknis yang terdiri dari kesiapan teknis dan pengalaman pada proyek- proyek yang relevan,” terangnya.
Lingkup pekerjaan Manajemen Konstruksi meliputi kajian terhadap desain fasilitas dan pengawasan pekerjaan.
“Kami berharap dengan adanya konsultan Manajemen Konstruksi yang professional dan berpengalaman dapat lebih memastikan realisasi fasilitas produksi kapal selam yang akan dibangun tepat guna dan tepat biaya," imbuhnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait