Pesan-pesan politik yang ingin disampaikan masyarakat juga dapat terbaca jelas. Diantaranya adalah ingin adanya pembangunan yang berkelanjutan dan tidak ingin coba-coba dengan pemimpin baru.
"Rakyat ingin keberlanjutan, rakyat tidak ingin manajemen pembangunan ini dilakukan secara coba-coba, rakyat ingin ada pembangunan yang berkesinambungan, rakyat tidak menghendaki proses politik ini melelahkan, sehingga kemudian tujuan berbangsa kita menjadi terabaikan," tuturnya.
Thoni melanjutkan, sosok Eri Cahyadi merupakan sosok yang layak untuk melanjutkan kerja-kerja kepemimpinannya di Kota Pahlawan. Oleh karena itu, ia ingin agar partai-partai politik lain juga dapat bersatu untuk bersama-sama memenangkan Eri Cahyadi untuk periode kedua.
"Kerangka kerjasama itu bisa dibangun karena selama ini memang mas Eri ini mensimbolkan diri sebagai bapak politik persatuan, mas Eri ini meskipun kader PDIP tetapi dia melakukan pertemuan-pertemuan reguler dengan ketua-ketua partai," tegasnya.
Sementara itu, Thoni juga mengungkap tidak akan mengarahkan siapa bakal calon wakil wali kota yang layak mendampingi Eri di periode kedua. Ia mengaku, Partai Golkar memasrahkan sepenuhnya terkait hal itu kepada Eri.
Menurut Thoni, pasangan dari Eri harus memiliki chemistry lahir batin. Sehingga Partai Golkar merasa tidak akan turut campur dalam penentuan Bacawawalkot Eri Cahyadi.
"Golkar sedari awal memberikan otoritas penuh kepada mas Eri Cahyadi untuk silahkan memilih calon siapapun, dari Partai Golkar monggo, dari kalangan profesional monggo, dari kader partai lain juga ndak ada masalah karena yang kita usung adalah mas Eri Cahyadinya," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
