SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menggemparkan dengan langkah berani merotasi 54 pejabat di lingkungan Pemerintah Kota. Tidak hanya mengisi kekosongan, tapi juga memperbaharui semangat dalam mengisi posisi strategis di tingkat kelurahan dan kecamatan.
Menurut Eri Cahyadi, pelantikan ini tidak sekadar rutinitas, tetapi momentum untuk memastikan setiap jabatan terisi dengan yang terbaik. "Ini bukan hanya soal mengisi kekosongan, tapi juga memberikan energi baru dalam menghadirkan layanan yang lebih baik untuk masyarakat," ungkapnya.
Dalam pelantikan kali ini, ada 6 lurah baru yang ditunjuk, membawa semangat dan komitmen baru dalam membangun masing-masing wilayah. Anang Wahyudi, Rukayah, Edy Yuliantantoko, Sabta Eka Desi Wahyuni, Distiani Dwi Astutik, dan Fendy Ardiani Pradhana siap membawa perubahan positif di kota ini.
Eri Cahyadi menekankan pentingnya setiap jabatan terisi untuk menghindari gangguan dalam pelayanan kepada masyarakat. "Tidak ada ruang untuk kekosongan, karena setiap jabatan memiliki peran krusial dalam menyentuh langsung kebutuhan masyarakat," tandasnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Surabaya ini juga memberikan pesan kepada jajarannya, bahwa rotasi ini bukan hanya soal tugas, tetapi juga kesempatan untuk memahami lebih dalam karakter masyarakat setempat. "Setiap perubahan adalah peluang untuk belajar dan berkembang, tanpa takut dan ragu," tambahnya.
Dia menyebutkan, jangan sampai ada jabatan yang kosong di tingkat kelurahan dan kecamatan. Sebab, jika ada jabatan yang kosong, pelayanan di tingkat tersebut akan terhambat. “Karena di kelurahan dan kecamatan tidak boleh ada yang kosong. Karena langsung masyarakat, harus terisi,” sebutnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeko) Surabaya itu berpesan kepada jajarannya, pemindahan tugas jabatan di lingkungan kecamatan dan kelurahan ini, diharapkan bisa dijadikan sebagai kesempatan untuk latihan sekaligus memahami karakter masyarakat. Selain itu, ia juga menyampaikan kepada jajarannya, agar tidak takut ataupun sungkan ketika sudah bekerja di tempat yang baru.
“Ketika sudah bekerja di tempat manapun, tidak pernah merasa sungkan, tidak pernah merasa takut untuk menjalankan tugasnya. Maka jalankan tugas itu dengan keyakinan,” pesannya.
Selain itu, ia juga meminta kepada para camat dan lurah, ketika nantinya ada jajarannya yang bekerja tidak sesuai standar yang ditentukan, maka bisa segera diberi arahan atau teguran. Apabila sudah ditegur, namun cara bekerjanya masih sama dengan sebelumnya, hal itu bisa dilaporkan langsung kepada wali kota.
“Kalau ada yang tidak mau bekerja, maka jangan biarkan itu terjadi. Kalau kepala dinas ada kepala bidangnya, kalau camat ada sekretaris camat, kepala bagian ada kepala sub bagiannya, kalau tidak mau bekerja jangan biar itu terjadi. Berarti apa? Buat surat kepada saya, untuk menghentikan dan mengganti orang, ingat jabatan ini milik gusti Allah,” tuturnya.
Tidak hanya itu, orang nomor satu di lingkungan Pemkot Surabaya itu juga meminta kepada jajarannya untuk terus berinovasi dalam bekerja. Dirinya tak ingin, mulai hari ini jajarannya hanya sekadar menunggu perintah ketika akan memulai suatu pekerjaan.
“Sekarang waktu sudah berubah, ketika menerima jabatan itu adalah bagaimana kita memajukan kepentingan masyarakat maka buat lah inovasi, saya paling senang kalau ada orang berinovasi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan di bawah,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait