JOMBANG, iNewsSurabaya.id - Sebuah petualangan yang seharusnya penuh dengan keceriaan berubah menjadi tragedi memilukan ketika Alexa Maulana Achmad, seorang santri berusia 15 tahun dari Pondok Pesantren Gadingmangu, Jombang, tewas tersambar Kereta Api di perlintasan Desa Glagahan.
Mimpi untuk berfoto-foto di rel kereta dengan teman-temannya, M Alif Firmansyah dan Bima Qori Firdaus, berubah menjadi malapetaka. Mereka berdua berteriak memberi peringatan saat kereta mendekat, namun Alexa tak mendengar.
Warga sekitar, Jangki Jausad (18) menyebut dirinya sempat mendengar suara klakson kereta api yang melaju dari arah barat. Tak lama dilihatnya ada satu orang terkapar di rel kereta. Di lokasi itu juga ada dua orang remaja yang merupakan teman korban.
"Korban langsung dibawa petugas polisi ke RSUD Jombang dengan mobil ambulans desa. Korban luka dan meninggal dunia," kata Jangki kepada wartawan di lokasi kejadian.
Sementara itu, Informasi yang dihimpun iNews.id, korban asal Koja, Jakarta Utara tersebut sedang pergi bersama dua orang temannya M Alif Firmansyah (15) dan Bima Qori Firdaus (15) menuju rel KA di Desa Glagahan.
Menurut keterangan Kapolsek Perak AKP Kasnasin, ketiganya pergi dari pondok mengendarai motor, kemudian motornya diparkir di Balai Desa Glagahan Kecamatan Perak.
Kemudian, mereka bertiga menyebrang jalan nasional dan nongkrong di pinggir rel kereta. Ketiga remaja tersebut lalu berselfie di rel kereta.
“Pengakuan mereka memang mau nongkrong sambil mau selfie dengan latar belakang kereta maunya,” ujarnya.
Ketiganya pun berpencar mencri spot foto terbaik yang diduga digunakan untuk konten. Hingga beberapa saat kemudian, sebuah kereta api berjalan dari arah barat ke arah timur mendekati mereka.
“Salah satu teman mereka tahu ada kereta, kemudian berteriak kepada dua rekannya yang lain,” ujar Kasnasin.
Teriakan rekannya itu, didengar satu teman korban, namun tidak dengan Alexa yang justru tak mengabaikannya. Dalam waktu cepat, korban langsung tersambar si ular besi yang melintas.
“Karena korban tak mendengar teriakan itu, korban kena serempet kereta api, mengalami luka berat dan meninggal di lokasi kejadian,” katanya.
Jasad santri Gadingmangu Jombang tersebut, juga sempat terpental hingga 10 meter jauhnya dari lokasi kecelakaan. Korban meninggal dunia seketika
Petugas dari kepolisian yang datang, kemudian mengevakuasi jasad remaja itu ke RSUD Jombang untuk dilakukan visum sebelum diserahkan ke pihak keluarga
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait