SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pusat Unggulan Ilmu Disabilitas (PUID) bersama Komunitas Tuli UNESA, menghadirkan "Ngaji Bahasa Isyarat" sebagai bagian dari Program Ramadan UNESA. Acara yang berlangsung di Gedung Unit Layanan Anak Berkebutuhan Khusus (ULABK) Kampus 2 Lidah Wetan ini telah menarik perhatian para mahasiswa tuli UNESA dan sejumlah relawan.
Dalam semangat menyatu dengan tema Ramadan, kegiatan ini bukan hanya sekadar membaca Al-Qur'an, tetapi juga sebuah perjalanan menuju pemahaman yang lebih dalam.
Moch. Fadillah Akbar, Ketua Kotunesa, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar acara rutin, melainkan bagian dari komitmen bersama untuk menjelajahi dan memahami Al-Qur'an sebagai panduan hidup.
“Kegiatan ini difasilitasi Bapak Wagino (Direktur Disabilitas, red) dan Bapak Acep Ovel Novari Beny (Kasi Layanan dan Usaha, red). Tujuan kami untuk memberikan pengalaman dan pemahaman membaca Al-Qur’an menggunakan bahasa isyarat bersama teman-teman tuli UNESA, serta sebagai media mencari keberkahan di bulan suci Ramadan,” ucap Moch. Fadillah Akbar.
Dibantu oleh para pengajar dari Rumah Qur’an Sahabat Tuli (RQST), peserta diajak untuk memperkenalkan dan memahami pesan-pesan suci Al-Qur'an melalui bahasa isyarat. Ini bukan hanya tentang membaca, tapi juga tentang merasakan keberkahan di bulan Ramadan.
Namun, yang lebih penting, kegiatan ini adalah langkah awal untuk memperluas pemahaman agama dan menciptakan lingkungan yang inklusif di lingkungan kampus. Dengan mengajak para relawan Direktorat Disabilitas UNESA dan mahasiswa Pendidikan Luar Biasa (PLB), harapannya adalah agar pengalaman dan pemahaman ini dapat disebarkan lebih luas, dan menciptakan kesadaran akan kebutuhan akan lingkungan yang ramah terhadap disabilitas.
Melalui kegiatan yang inspiratif ini, diharapkan pemahaman terhadap agama dan cara membaca Al-Qur'an melalui bahasa isyarat akan semakin tersebar luas, menciptakan koneksi yang lebih dalam antara individu dan pesan-pesan suci Al-Qur'an.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait