SURABAYA, iNews.id - Merayakan Valentine atau hari berbagi kasih sayang tak lengkap rasanya tanpa hidangan berbahan dasar coklat yang manis. Supaya tetap sehat, warga Surabaya Yulia Amri sengaja membuat bebagai Kue rendah kalori yang bisa dinikmati semua usia.
Berawal dari hobi membuat kue sejak kecil, Yulia mengkombinasikan ide hingga tercipta resep kue rendah kalori. Yulia ingin orang tua atau penderita diabetes tetap bisa menikmati kuliner legit ini.
Yulia memulai bisnis bakery sejak tahun 2021. Menjelang hari valentine, ia mengaku banjir orderan kue berbahan dasar coklat. Kue manis ini cocok sebagai kado valentine. "Menjelang valentine, kita banyak orderan kue coklat dan cup cake kita kombinasi sesuai tema valentine. Tapi Kue kita lebih lembut dan rendah kalori," kata Yuli, Senin (14/2/2022).
Yulia mengaku, Kue coklat buatannya bisa bertahan selama satu minggu karena cara memasaknya yang dipanggang bukan dikukus. Teknik pembuatannya pun juga berbeda, cara ini dipercaya menentukan tekstur kelembutan kue coklat tersebut.
"Saya berani jamin kue coklat buatan saya tingkat moist-nya beda dengan yang lain. Teksturnya juga lebih lembut dan rasanya nggak terlalu manis. Karena kue identik dengan rasa manis," jelas Yulia.
Ibu dua anak ini mengaku, tidak mudah mengawali bisnis di bidang bakery. Ia harus berkali-kali mengalami trial and error. Dari situ, Yulia tidak menyerah dan terus berusaha menemukan resep yang pas sesuai permintaan pasar.
"Kami menjual kue coklat edisi valentine seharga Rp 120 ribu per box ukuran 20x20 cm. 1 box berisi 16 potong. Sedangkan, untuk cup cake dijual dengan harga Rp. 65 ribu per box, 1 box berisi 5 cup," terang Yulia.
Yulia menyebut sudah tak terhitung berapa kali kue buatannya gagal. Awalnya, ia membagikan kue ini ke teman-teman hingga mereka mengakui kue buatan Yulia layak dijual.
Selain Kue coklat, ia juga membuat berbagai macam roti dan kue sesuai pesanan. Misalnya roti gluten free yang terbuat dari gandum tanpa menggunakan protein baik telur, susu, maupun butter. "Roti gluten free itu banyak di order ibu-ibu. Tanpa protein sama sekali jadi tekniknya dan aja yang harus dimainkan," tandasnya
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait