SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Himpunan Mahasiswa Jurusan Seni Tari Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya atau HMJ Tari STKW Surabaya menggelar pagelaran tari di Pendopo Agung STKW Surabaya, Jawa Timur, Jumat (26/4/2024).
Pagelaran tari Nandheng Ajeg bertajuk ”Gugah Gumilang” dengan melibatkan sejumlah Sanggar Tari, Komunitas, dan UKM Tari tersebut dalam rangka memperingati Hari Tari Dunia 2024 yang jatuh pada 29 April.
Ketua Pelaksana Vernanda Putra Ferbrian mengatakan, selain memperingati hari tari dunia, event pagelaran tari yang dihelat rutin setiap tahun ini sekaligus untuk mewadahi dan menyalurkan bakat para generasi muda pada seni tari tradisional Indonesia.
"Pada dasarnya tari tradisional merupakan salah satu kekayaan bangsa yang harus kita lestarikan keberadaannya," terangnya.
Ia bersyukur, pada gelaran tahun ini peserta yang ikut sangat antusias, yakni 22 grup sanggar tari se Jawa Timur. Peserta datang dari Banyuwangi, Tulungagung, Malang, Pandaan, Lamongan dan lainnya.
Namun dibalik antusiasme generasi muda dalam melestarikan seni tari tradisional Indonesia terutama lokal Jawa Timuran, Vernanda menyayangkan dukungan pemerintah kota Surabaya masih kurang.
"Padahal masuknya budaya luar sangat berpengaruh terhadap keberadaan tari tradisional," ucapnya.
Pagelaran Tari di STKW Surabaya ini berjalan meriah. Para seniman mempersembahkan karya-karya yang cukup atraktif dan menyita perhatian penonton.
Seperti penampilan Bantengan yang dikolaborasikan dengan Pencak Silat. Kesenian tradisional khas Malang itu mampu menghipnotis ratusan pasang mata yang melihatnya.
Dibuka dengan sajian khas Jawa Timur, kepulan asap kemenyan mengeluarkan aroma mistis. Namun di tengah pertunjukan, tarian bantengan yang diiringi musik kekinian sukses menyedot penonton untuk ikut menari.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait
