PASURUAN, iNewsSurabaya.id - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim), Adhy Karyono, bersama Deputi Kementerian Investasi/BKPM, Andi Maulana, menyaksikan momen penting dalam sejarah industri tembakau Indonesia. Mereka menjadi saksi-saksi bersejarah pada groundbreaking pabrik pengolahan tembakau tahap dua dan tiga milik PT Tri Sakti Purwosari Makmur (TSPM/KT&G) di kawasan industri Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), pada Jumat, 26 April 2024.
Acara tersebut juga dihadiri tokoh-tokoh penting seperti Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Jatim I, Untung Basuki, dan Direktur Utama PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Didik Prasetiyono. Groundbreaking ini menjadi titik awal yang dinanti-nantikan sejak penandatanganan Perjanjian Penggunaan Tanah Industri (PPTI) pada 19 September 2023, yang disaksikan langsung oleh Gubernur Jatim saat itu, Khofifah Indar Parawansa.
Pabrik yang sedang dibangun akan menjadi pabrik pengolahan tembakau terbesar di dunia yang dimiliki oleh investor asal Korea Selatan, memberikan angin segar bagi industri tembakau dan ekonomi Jawa Timur.
Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, menyampaikan antusiasmenya terhadap proyek ini. Dia mengakui bahwa investasi dari TSPM/KT&G akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang sedang berkembang pesat.
"Proyek ini tidak hanya akan menciptakan lapangan kerja baru tetapi juga akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi kita. Kami berkomitmen untuk meningkatkan iklim investasi di wilayah ini dan PIER, yang dikelola oleh SIER dengan pengalaman lebih dari 50 tahun dalam pengelolaan kawasan industri, adalah langkah awal yang tepat," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Teknologi Informasi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Andi Maulana menegaskan, peresmian pabrik ini memberikan sinyal positif bagi para investor, utamanya yang berasal dari Korea Selatan.
“PIER sebagai kawasan industri milik pemerintah yang terintegrasi memberikan iklim yang kondusif bagi investor untuk berkembang. Dengan peresmian pabrik ini, kami berharap dapat menarik minat investor lainnya dari Korea Selatan dan negara-negara lainnya,” jelas Andi.
Sementara itu, CEO KT&G, Kyun-man Bang mengatakan, pihaknya menanamkan investasi sebesar Rp6,9 triliun dan bisa menyerap tenaga kerja mencapai 1.000 orang. “Ini adalah bukti keseriusan kami untuk berinvestasi di Indonesia, dan akan menjadi elemen penting dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ungkapnya.
Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono optimistis beroperasinya pabrik ini nantinya akan memberikan dampak ekonomi positif dan potret kepercayaan investor atas bagusnya iklim investasi di Jatim. Keberadaan pabrik ini diharapkan terjadi peningkatan signifikan dalam sektor ekonomi Jatim. Termasuk pembukaan ribuan lapangan pekerjaan baru dan penurunan tingkat pengangguran.
“Ini juga menandai komitmen kuat dari pemerintah dan sektor swasta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi di wilayah tersebut,” tegas Wakil Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia ini.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait