Sementara itu, Direktur Pos Indonesia, Prasabri Pesti mengatakan, rencana awal yang digagas oleh PMO BUMN untuk penciptaan konsolidasi UMKM dan ekosistem logistik perlu adanya tiga inisiatif sinergi produk, inisiatif sinergi platform, dan sinergi pasar dari seluruh BUMN yang terlibat dalam membentuk ekosistem yang kondusif.
“Terdapat tiga inisiatif sinergi yang harus dilakukan untuk keberadaan dry port Pasuruan ini bisa berhasil menjadi tempat pilihan jasa logistik para pelaku UMKM dan investor mendistribusikan dan memperluas jaringan pasarnya,” ujar Prasabri.
Dalam rakor tersebut, juga ada pemaparan dan presentasi video tiga pilihan alternatif titik lokasi pembangunan dry port di PIER yang sampaikan Direktur Operasional PT SIER, Lussi Erniawati.
“Berdasarkan hasil survei awal yang telah dilakukan oleh tim logistik, ada tiga titik pembangunan yang bisa dijadikan pilihan, akan kami dalami dengan kajian feasibility study terlebih dahulu, terima kasih dukungan secara khusus kepada PT Kereta Api Indonesia yang menjadi ujung tombak dalam penyediaan terminal dry port ini” jelas Direktur Operasi SIER ini.
Menurut Lussi, dry port kereta api sangat penting dalam ekosistem industri karena menyediakan akses yang efisien dan terpadu antara pelabuhan laut dengan wilayah dalam, mempercepat distribusi barang, mengurangi kemacetan di pelabuhan. Selain itu juga menekan biaya logistik dengan memfasilitasi transfer barang dari kontainer kapal langsung ke kereta api, meningkatkan efisiensi rantai pasok dan memperluas jangkauan pasar untuk pertumbuhan industri secara keseluruhan.
Sedangkan Dirut PT Terminal Teluk Lamong, David Sirait, memberikan pemaparan serta gambaran ekosistem bisnis jasa logistik dan desain gudang barang kering yang sudah dimiliki oleh PT Terminal Teluk Lamong.
“Saat ini di Terminal Teluk Lamong sudah memiliki bangunan gudang barang kering, untuk tempat bongkar muat dan penyimpanan sementara barang-barang yang akan diekspor. Hal ini juga bisa menjadi alternatif yang bisa mendukung perencanaan pembangunan dryport,” katanya.
Pada Rakor PMO Logistik BUMN ini, juga melakukan port visit ke Terminal Teluk Lamong untuk melihat lokasi gudang konsolidasi area Container Freight Station (CFS), serta penandatanganan kesepakatan pembahasan rapat dan kunjungan ke Terminal Petikemas Surabaya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait