Direktur Interlink Australia, Tony Simmonds menyampaikan, bahwa peluncuran Program Diploma inovatif tersebut merupakan tonggak penting untuk mendorong praktik berkelanjutan.
"Program inovatif ini menawarkan siswa kesempatan unik untuk meningkatkan perspektif global mereka sambil mengejar gelar Diploma dari institusi Politeknik terkemuka dan Australia Pemerintah," terangnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Tiberius Handono Eko Prabowo, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta menyebut pihaknya juga bangga dapat bekerja sama dengan ISA untuk menyiapkan generasi yang dapat menjawab tantangan masa kini dan masa mendatang melalui pembukaan Program Magister Manajemen konsentrasi ESG/Sustainability.
"Karena keberlanjutan sebagai agenda pembangunan global dapat diwujudkan melalui pemimpin, praktisi, serta SDM yang berkualitas,” ucapnya.
Hybrid seminar ini dibuka oleh Silverius Oscar Unggul, Wakil Ketua KADIN Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan diikuti oleh sharing session dari para pakar yaitu Bernardus Irmanto, Catharina Widjaja, dan Amalia Yunita.
Para peserta webinar tidak hanya memperoleh wawasan baru mengenai kebutuhan dan tantangan ESG/Sustainability dimasa depan, namun juga mengetahui gambaran mengenai pentingnya peran individu dan profesional yang unggul untuk mewujudkan agenda 2030. Yakni pembangunan berkelanjutan terutama SDGs no. 4 yaitu pendidikan berkualitas.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait