SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya sukses menyelenggarakan pagelaran seni budaya Campursari "Guyon Maton" yang menggandeng Cak Percil Cs, dengan meraih lebih dari 2000 penonton. Acara yang digelar untuk merayakan kolaborasi dan sinergi antara Dinas Budaya dan Pariwisata dengan DPRD Provinsi Jawa Timur ini berlangsung meriah dan penuh antusiasme.
Selain penampilan menghibur dari Cak Percil Cs dengan "Guyon Maton", acara ini juga dimeriahkan oleh berbagai penampilan tari dari siswa-siswi institusi di bawah naungan Universitas Wijaya Putra. Tari Sorote Lintang yang dibawakan oleh SMK Wijaya Putra, Tari Wonderland dari SMP Wijaya Putra, serta Tari Nusantara oleh SMA Wijaya Putra menjadi pembuka yang memukau penonton.
Pagelaran ini bertujuan untuk melestarikan dan mensosialisasikan kekayaan budaya Jawa Timur, khususnya melalui hiburan edukatif dari Cak Percil dan Guyon Maton. “Senang sekali, selain bisa melihat penampilan dari seniman campursari Cak Percil, juga dapat menikmati kolaborasi tari Nusantara yang dibawakan oleh siswa/i SMA Wijaya Putra,” ujar Daffa, salah satu penonton yang hadir.
Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan masyarakat Jawa Timur, khususnya Surabaya Barat, semakin bangga dan termotivasi untuk melestarikan budaya lokal.
“Sangat bersyukur diberi kesempatan menjadi MC dalam event besar ini. Banyak penonton dan senang bisa melihat langsung pagelaran ini karena biasanya hanya bisa menonton dari internet,” ungkap Nayla, MC acara.
Pagelaran ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Rektor UWP, Wakil Rektor Bidang Akademik, Wakil Rektor Bidang PPSD, Direktur Program Pascasarjana UWP, serta sejumlah pejabat dan kepala sekolah dari wilayah Surabaya Barat.
"Sebagai warga Surabaya dan Jawa Timur, kita harus bangga dan selalu berupaya melestarikan budaya yang kita miliki," tutur Sutrisno, SS., selaku Wakil Kepala Kesiswaan SMA Wijaya Putra.
Acara ini tidak hanya mempersembahkan hiburan, tetapi juga mengedukasi masyarakat akan pentingnya melestarikan warisan budaya. Dengan lebih dari 2000 penonton yang hadir, pagelaran ini menjadi bukti nyata bahwa seni budaya Jawa Timur masih mendapat tempat istimewa di hati masyarakat.
penulis : Talitha
Jurnalis SMA Wijaya Putra Surabaya
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
