Gagal Nyalon Independen, Asrilia Kurniati Jadi Begini

Trisna Eka Adhitya
Asrilia Kurniati memberikan pelatihan kepada 65 pelaku UMKM kuliner di Surabaya. Foto: iNewsSurabaya/Trisna

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Asrilia Kurniati dinyatakan gagal nyalon independen. Pendafatarannya sebagai bakal calon Walikota Surabaya ditolak oleh KPU Surabaya lantaran tidak memenuhi syarat. 

Usai gagal nyalon, Asriliaterus ternyata memiliki kegaiatan yang menarik. Founder Ikatan Perempuan Indonesia Peduli (IPIP) itu memberikan pelatihan kepada 65 pelaku UMKM kuliner di Surabaya.

Ia ingin agar nantinya para pelaku UMKM ini sukses menjadi Pahlawan Ekonomi bagi keluarganya. Pelatihan diselenggarakan di Hotel Middle Town, Surabaya, Senin(20/5/2024).

"Kita beri pelatihan memasak bagi ibu-ibu yang terkena dampak Covid-19 agar punya penghasilan. Apalagi untuk mereka yang di tinggal mati suaminya karena Covid-19. Harapannya mereka bisa menjadi pahlawan ekonomi," tutur Asrilia yang akrab disapa Ning Lia.

Kegiatan pelatihan UMKM ini, kata Lia, mendapat support dari berbagai pengusaha yang tergabung dalam organisasi IPIP dan organisasi perempuan lainnya. 

"Kita juga disokong Hotel Midtown untuk tempat penyelenggaraannya. Pokoknya saya mau jadi bature(pembantu) rakyat di bidang sosial," sambungnya. 

Mengenai kemungkinan tawaran Partai Politik (Parpol) untuk maju di pemilihan serentak, Lia mengatakan, ada parpol yang sudah berkomunikasi dengan dirinya terkait pencalonan kepala daerah. Namun bukan untuk Pilkada Surabaya. 

Ia menyebut, ada dua daerah yang telah menghubunginya di salah satu kabupaten di Jawa Timur dan Pulau Sumatera. 

"Dua-duanya berkomunikasi untuk meminta saya maju sebagai calon bupati. Semuanya dari Parpol besar," tandasnya. 

Ia-pun belum merespon kedua tawaran tersebut.  

"Saya belum tertarik sampai nanti visi-misinya sama dengan saya. yakni untuk kepentingan rakyat," imbunya.

Kalaupun ada penjajakan peluang nantinya, sambungnya, ia lebih sreg untuk berkiprah di Jawa Timur. Mengingat dirinya sudah tinggal di Jawa Timur puluhan tahun.

"Kota kelahiran saya memang di Sumatera. Tapi karena saya sudah di sini 25 tahun, jadi kayaknya kemungkinan di Jawa Timur. Pokoknya doain saja, kalau visi misinya sama untuk kepentingan rakyat, aku akan terima," tutupnya

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network