Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha diberikan karena Wali Kota Eri dinilai berhasil mengatasi berbagai permasalahan sosial di Surabaya, seperti penurunan angka kemiskinan ekstrem, pengangguran dan kematian ibu dan anak. Salah satu pencapaian signifikan adalah keberhasilannya dalam menurunkan angka stunting di Surabaya melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk DPRD, RT, RW, LPMK, dan Kader Surabaya Hebat (KSH).
"Gotong royong bersama masyarakat berhasil mengurangi stunting. Pak Wali Kota dan kami di DPRD terus semangat dalam mengatasi masalah ini," tambah Adi.
Selain menangani stunting, Wali Kota Eri juga fokus pada pemberantasan kemiskinan melalui program Padat Karya dan pengembangan UMKM. "Kerjasama dan kebersamaan adalah kunci utama, dan Pak Wali sangat mengayomi serta terbuka untuk berdiskusi," jelasnya.
Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Arif Fathoni, juga memuji Wali Kota Eri atas dua penghargaan tersebut. Menurutnya, Eri Cahyadi layak mendapatkan penghargaan ini karena mampu menggerakkan semua stakeholder untuk terlibat dalam setiap kebijakan pemerintahan. "Tidak mengherankan jika Presiden memberikan penghargaan tertinggi ini," ungkap Arif.
Arif menambahkan, meskipun masa kepemimpinan Wali Kota Eri hanya 3,5 tahun, namun ia mampu menggunakan anggaran dengan efektif dan menerapkan kebijakan yang komprehensif. "Penanganan stunting dan banjir dilakukan secara gotong royong lintas OPD, sehingga hasilnya signifikan," tambahnya.
Arif berharap penghargaan ini menjadi kado manis untuk masyarakat Surabaya dan meningkatkan kualitas layanan serta pengabdian pemerintah kota. "Prestasi ini menunjukkan visi besar Mas Eri untuk Kota Surabaya, dan wajar jika mendapat pengakuan nasional," tandasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
