Pada 13 Juli 2024, Chika bersama guru pendampingnya akan berangkat ke Taiwan untuk mengikuti kegiatan Project-Based Learning (PBL) Workshop selama satu minggu. Di sana, Chika akan mendapatkan bimbingan dari para guru di Sheng Kuang Catholic School, staf GOH Foundation, dan guru iEARN Taiwan terkait pengembangan proyeknya.
Proyek "Waste Warriors" berlandaskan pada pentingnya penanaman pendidikan sejak usia dini, terutama untuk anak-anak dari kelompok khusus seperti anak yatim-dhuafa, anak berkebutuhan khusus, dan anak korban bullying.
Chika meyakini bahwa semua anak, tanpa memandang status dan gender, memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pengetahuan. Proyek ini mendukung SDGs nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), nomor 10 (Mengurangi Kesenjangan), dan nomor 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).
Dengan dedikasi dan semangatnya, Chika Alifia Wijaya tidak hanya mengharumkan nama sekolah dan kotanya, tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Sidoarjo, DR. Moh. Bahrul Amiq, turut bangga dan mengapresiasi prestasi Chika. "Saya bangga atas prestasi Chika, sebagai generasi masa depan yang peduli terhadap lingkungan. Semoga prestasi ini dapat dikembangkan dan dirawat spiritnya. Prestasi Chika yang membanggakan ini akan memotivasi kita semua untuk terus menumbuhkan budaya peduli terhadap lingkungan," ujar Amiq.
Dr. Eko Redjo Sunariyanto, S.Pd., M.Pd., Kepala SMAN 1 Sidoarjo, memberikan apresiasi tinggi atas capaian Chika, salah satu anak didiknya. Chika adalah salah satu siswa Smanisda (sebutan populer SMAN 1 Sidoarjo) yang menaruh perhatian besar atas isu kesehatan lingkungan.
"Saya dan keluarga besar Smanisda memberikan apresiasi tinggi kepada ananda Chika. Dia memiliki kepedulian tinggi atas isu lingkungan global. Kali ini dia berfokus kepedulian pada lingkungan sekitar. Salut kepada pandangannya yang inspiratif," imbuhnya.
"Chika merupakan salah satu motor Penggerak cinta lingkungan di Smanisda. Saya berpandangan bahwa kita butuh Chika-Chika yang lain. Kita butuh anak-anak muda yang memiliki pandangan jauh ke depan. Bumi butuh dirawat untuk kualitas kehidupan dunia yang lebih baik," pungkas Eko.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait