Menurut Whima tingginya elektabilitas Khofifah dan Emil menunjukkan bahwa kinerja keduanya selama memimpin Jatim di periode pertama sangat positif.
"Survei kami, tingkat kepuasan masyarakat Jatim kepada Khofifah lebih dari 70 persen dengan rincian cukup puas 47,9 persen dan sangat puas 28,2 persen," jelasnya.
"Pun dengan Emil Dardak yang mendaptakan persentase kepuasaan sebesar lebih dari 70 persen dengan rincuan cukup puas 47,4 persen dan sangat puas 27 persen. Masyarakat sepakat Jatjm menjadi makin baik dalam era kepemimpinan Khofifah-Emil Dardak dengan penilaian sebesar 68,1 persen," tambahnya.
Whima menambahkan peluang Khofifah-Emil menang di Pilgub Jatim 2024 sangat tinggi. Namun, keduanya harus tetap waspada.
"Peluang kemenangan pasangan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim sangat tinggi dengan persentase di atas 60 persen di setiap simulasi pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jatim. Namun, pasangan ini harus mewaspadai tantangan serius dari pasangan Tri Rismaharini dan KH. Marzuki Mustamar yang juga memiliki basis dukungan kuat dan pengalaman politik yang mumpuni," tandas Whima.
Survei Proximity Indonesia dilakukan pada 8-14 Juli 2024 di 38 kabupaten yang ada di Jatim. Penelitian ini menarik dilakukan guna mengukur peluang elektoral dari masing-masing calon berdasarkan preferensi pemilih dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan pemilih.
Populasi survei ini adalah seluruh warga Jatim yang punya hak pilih dalam Pilgub Jatim yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah saat survei dilakukan.
Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 800 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kesalahan/Margin of Error 3,46% dan tingkat kepercayaan 95%.
Hal ini berarti hasil penelitian ini dapat dianggap representatif dari keseluruhan populasi pemilih di Jatim dengan akurasi yang tinggi. Sumber dana penelitian ini adalah mandiri.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait