Achmad Syafiuddin, Ketua Center For Environmental Health of Pesantren (CEHP) UNUSA, menambahkan bahwa salah satu keuntungan utama dari penggunaan Unusa Insinerator adalah dampak positifnya terhadap lingkungan.
Secara teknis, mesin ini membakar sampah dalam tungku khusus, dengan asap yang dihasilkan dialirkan ke tabung khusus untuk disemprot dan kemudian difilter sehingga air hasil penyemprotan dapat digunakan kembali.
“Dengan sistem yang tidak mengeluarkan asap, teknologi ini membantu mengurangi polusi udara dan menawarkan solusi pengelolaan limbah yang lebih bersih. Selain itu, lahan kosong di sekitar pesantren yang biasanya menjadi tempat penumpukan sampah kini dapat digunakan lebih produktif, meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan para santri," jelasnya.
PT Pelindo Terminal Petikemas bersama Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) meluncurkan inovasi mesin pembakar sampah. Foto iNewsSurabaya.id/ist
Inovasi ini merupakan langkah besar dalam mengatasi permasalahan limbah di lingkungan pesantren, memberikan contoh nyata tentang bagaimana teknologi dan kolaborasi dapat menciptakan perubahan positif bagi masyarakat.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait